Sampai akhir Mei 2017, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, mengantongi kontrak baru Rp5,3 triliun. Berbagai macam proyek swasta masih menjadi andalan emiten berkode saham ADHI tersebut.
Direktur Keuangan dan Legal Adhi Karya, Haris Gunawan mengatakan realisasi sampai Mei tersebut sekitar 23 persen dari target kontrak baru pada tahun 2017 yang mencapai Rp21 triliun. "Sampai Juni kami harapkan realisasinya bisa sampai 45 persen," kata Haris di Jakarta, Kamis (15/6).
Perolehan kontrak baru tersebut meliputi sejumlah proyek seperti penataan kawasan komplek Gelora Bung Karno (GBK) senilai Rp230,8 miliar dan proyek yang diperoleh melalui anak usahanya, yaitu PT Adhi Persada Gedung yaitu pembangunan apartemen Loftvilles City, Tangerang Selatan senilai Rp200 miliar, dan Hotel Platinum Surabaya Rp153,4 miliar.
Baca Juga: Adhi Karya Ditawari Bangun LRT di Malaysia
Dalam perolehan kontrak tersebut, kontrak kontraktor berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut masih didominasi oleh proyek konstruksi dan energi dengan porsi 92,3 persen. Adapun sisanya berasal dari lini bisnis lainnya.
Sampai saat ini, portofolio proyek swasta yang menjadi andalan Adhi Karya mencapai 39 persen dari total nilai kontrak. Sisanya berasal dari proyek sesama BUMN yang mencapai 32,8 persen. Sedangkan yang berasal dari APBN dan APBD mencapai 28,2 persen.
Pekerjaan konstruksi gedung mendominasi perolehan kontrak baru hingga mencapai 70 persen. Sisanya 19,5 persen berasal dari proyek pembangunan jalan dan jembatan serta berbagai jenis proyek yang lain.