PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menegaskan bahwa realisasi pertumbuhan kredit akhir tahun ini berkisar antara 12 persen hingga 15 persen. Namun bisa saja pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi jika situasi ekonomi makin membaik di Semester II 2017.
"Sepertinya target penyaluran kredit kami akhir tahun ini antara 12 persen sampai 15 persen. Tapi tak menutup kemungkinan bisa meningkat menjadi 15 persen hingga 18 persen," kata Sekretaris Perusahaan BNI Ryan Kiryanto di Jakarta, Rabu (14/6/2017).
Ryan menegaskan bahwa peluang pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari target awal cukup terbuka. Terlebih penyaluran kredit di sektor infrastruktur bisa digenjot lebih besar lagi. "Terutama jika belanja infrastruktur pemerintah direalisasikan lebih maksimal lagi," ujar Ryan.
Baca Juga: BNI Sediakan 4.500 Kursi untuk Pemudik, Gratis Lho!
Saat ini BNI cukup banyak menyalurkan kredit infrastruktur untuk proyek pembangunan jalan tol. BNI juga banyak terlibat dalam pembiayaan proyek pembangkit listrik yang menjadi bagian dari megaproyek 35 ribu megawatt (MW). "Meskipun banyak juga kita yang tidak sendirian alias sindikasi," jelas Ryan.
Mengacu data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2017, penyaluran kredit BNI telah mencapai Rp370,34 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 17,83 persen dibanding April 2016 yang mencapai Rp314,29 triliun.
Capaian ini lebih lambat dibanding pertumbuhan kredit BNI pada periode yang sama pada tahun lalu. Pada April 2016, pertumbuhan kredit BNI mencapai 23,75 persen dibanding April 2015 yang sebesar Rp253,96 triliun.