Presiden Joko Widodo bersama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Rabu (14/6/2017), secara resmi meluncurkan gagasan inklusi zakat di Istana Negara, Jakarta.
Gagasan tersebut berupaya mengajak sebanyak mungkin lapisan masyarakat untuk ikut dalam kampanye zakat dan menjadi agen zakat bagi masyarakat di semua lapisan. Salah satu langkah yang ditempuh untuk mendukung hal tersebut ialah dengan memulai program penghimpunan zakat melalui ratusan ribu agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).
Penghimpunan zakat melalui agen Laku Pandai tersebut merupakan bukti bahwa teknologi dapat berpadu dengan kerja dan ibadah umat Islam. Penghimpunan zakat melalui agen Laku Pandai memang disebut dalam laporan Ketua BAZNAS, Bambang Sudibyo, sebagai inovasi layanan pembayaran zakat.
Baca Juga: Kuis Jokowi Buat Wartawan, Siapa yang Simpan Foto Ibu di Dompet?
"Upaya untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk turut membayarkan zakatnya berarti mendorong pula pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan di Indonesia. Apalagi dengan hadirnya inovasi pembayaran zakat melalui Laku Pandai, akan semakin mempermudah upaya tersebut," kata Presiden Jokowi.
Dalam acara ini, turut dihadirkan 30 konter BAZNAS beserta 7 konter agen Laku Pandai yang dapat melayani penyaluran zakat, infak, dan sedekah secara langsung di lokasi acara. Tampak Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang masing-masing menyalurkan zakatnya melalui konter-konter tersebut untuk kemudian diikuti oleh para menteri dan pejabat eselon I kementerian maupun lembaga pemerintah, serta sejumlah direksi BUMN.
Presiden sendiri dalam kesempatan tersebut menyalurkan zakatnya secara langsung sejumlah Rp45 juta di mana bukti penyalurannya diserahkan langsung oleh Ketua BAZNAS kepada Presiden.