Menko Darmin Akui Butuh Dialog Selesaikan Pajak Google

Rabu, 14 Juni 2017 | 05:37 WIB
Menko Darmin Akui Butuh Dialog Selesaikan Pajak Google
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. (Suara.com/Erick Tanjung)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengakui proses penyelesaian kewajiban perpajakan dari perusahaan teknologi informasi asal Amerika Serikat (AS), Google, memerlukan dialog karena ketiadaan peraturan hukum yang jelas.

"Itu belum ada standarnya, sehingga memerlukan dialog, perundingan maupun 'bargaining'," kata Darmin di Jakarta, Selasa (13/6/2017) malam.

Darmin menjelaskan, proses pungutan pajak terhadap perusahaan yang berbisnis secara dalam jaringan di Indonesia dapat lebih mudah apabila saat ini sudah terdapat peraturan hukum yang mengikat untuk mengatur hal tersebut.

Namun, peraturan hukum yang dimaksud saat ini belum memadai untuk memungut pajak penghasilan dari perusahaan berbasis elektronik. Padahal, bisnis seperti ini sedang berkembang pesat karena mengikuti perkembangan zaman.

"Kalau ada standarnya, pasti mudah. Kalau belum ada, masing-masing pasti membuat hitungan sendiri. Kita menghitung ada benefit segitu banyak di Indonesia, tapi dia bilang biaya-biayanya segini, sehingga benefit tidak sebesar itu," kata Darmin lagi.

Karena itu, menurut dia, upaya memungut pajak dari perusahaan dengan reputasi dunia seperti Google tidak akan mudah dan membutuhkan proses dialog, agar bisa menghasilkan kesepakatan bersama antara pemerintah dengan korporasi.

Risikonya, hasil dari negosiasi terkait kewajiban perpajakan tersebut tidak bisa menghasilkan kesepakatan yang baku. Karena menurutnya, apa yang dicapai pada tahun ini, belum tentu sama dengan tahun depan.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan telah ada kesepakatan antara pemerintah dengan Google terkait komitmen pajak yang harus dibayarkan.

"Kita sudah ada pembahasan dengan mereka, dan sudah ada suatu kesepakatan berdasarkan Surat Pemberitahuan (SPT) 2016," katanya pula.

Sri Mulyani menegaskan, melalui kesepakatan tersebut, Google yang selama ini belum memenuhi kewajiban perpajakan kepada pemerintah, berkomitmen untuk segera membayar pajak.

Meski demikian, ia tidak menyebutkan besaran pajak yang akan dibayarkan Google kepada pemerintah, karena merupakan rahasia antara pemerintah dan perusahaan wajib pajak. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI