Kementerian PUPR Akui Jalur Selatan Rawan Longsor dan Banjir

Selasa, 13 Juni 2017 | 10:51 WIB
Kementerian PUPR Akui Jalur Selatan Rawan Longsor dan Banjir
Kementerian PUPR membuat Posko Siaga Sapta Taruna Bina Marga di beberapa titik di ruas jalan nasional. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat Posko Siaga Sapta Taruna Bina Marga di beberapa titik di ruas jalan nasional, terutama di ruas yang menjadi jalur mudik dan rawan bencana.

Beberapa diantaranya terdapat pada jalur selatan Jawa dari Nagrek sampai perbatasan Jawa Tengah telah disiagakan sebanyak 4 posko yaitu di Nagrek, Lingkar Gentong, Ciung Wanara dan Banjar.

"Jalur selatan itu rawan longsor dan banjir menurut BMKG kita akan masuk kemarau namun tetap masih ada hujan seperti beberapa hari lalu. Posko yg dilengkapi alat berat, material dan operator sehingga apabila terjadi sesuatu, bisa cepat ditangani," tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Minggu (13/6/2017).

Posko tersebut nantinya berada dibawah koordinadi Kementerian Perhubungan, bersama dengan Korlantas Polri, Basarnas, Kementerian Kesehatan, BMKG. "Mudah-mudahan dengan koordinasi lebih baik kondisi mudik pun lebih baik daripada tahun lalu," tambah Menteri Basuki.

Baca Juga: H-10 Lebaran, 4 Flyover Perlintasan Kereta Api di Jateng Dibuka

Berdasarkan pemantauan jalan nasional dari Nagrek di Jawa Barat hingga Batas Provinsi Jawa Tengah terbilang mulus, dan seterusnya hingga Purwokerto juga demikian. Namun di salah satu titik di Banyumas terdapat jalan yang bergelombang. Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan perbaikan sedang dilakukab dan pada H-5 jalan tersebut sudah mulus kembali.

Selain itu juga terdapat 5 titik jalan yang mengalami longsor di ruas Wangon-Karang Pucung. Sejak Februari hingga saat ini, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII telah menyelesaikan 3 titik dan 2 titik lainnya ditargetkan selesai 15 Juni 2017. "Selain memperkuat tebing jalan, juga dilapisi aspal di atasnya serta marka jalan. Longsor terjadi karena memang kondisi geologi didaerah ini rawan longsor. Beberapa kita perbaiki dan kita jaga terus," tutur Arie.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI