Misbakhun: Tim Ekonomi Presiden Jokowi Harus Kerja Keras

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 13 Juni 2017 | 07:09 WIB
Misbakhun: Tim Ekonomi Presiden Jokowi Harus Kerja Keras
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun. [Dok DPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tahun 2018 adalah tahun ke-4 pemerintahan Presiden Jokowi. Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun meminta Tim Ekonomi harus bekerja keras mewujudkan semua janji Presiden Jokowi saat kampanye presiden lalu, dimana pertumbuhan ekonomi dipatok pada angka kisaran 7 persen.

"Karena tahun 2018 adalah tahun penting dan menjelang tahun politik pemilu 2019. Setiap keberhasilan di bidang ekonomi akan mempunyai pengaruh besar pada Pemilu 2019," kata Misbakhun saat rapat kerja Komisi XI DPR dengan pemerintah membahas Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2018 di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2017).

Pihak pemerintah yang hadir pada rapat kerja hari ini, yakni Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang PS Brodjonegoro, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto, Deputi Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi.

Baca Juga: Misbakhun Pertanyakan Pola Kepemimpinan Calon DK OJK

Misbakhun pada raker itu meminta tim ekonomi mewujudkan keseimbangan primer 0 atau positif, mengingat saat ini pada kisaran angka -0,6 s.d -0,4. Hal ini supaya setiap hutang yang dibuat oleh pemerintah itu memang untuk membiayai pembangunan bukan hutang yang sebagian uang dipakai untuk menutup pembayaran cicilan hutang.

Dikatakan Misbakhun, Pemerintah diminta benar-benar serius dalam koordinasi dan melakukan langkah yang sungguh-sungguh bagaimana memperbesar peran pembiayaan Non APBN untuk pembangunan infrastruktur yang merupakan program prioritas pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi sehingga kelangsungan proyek infrastruktur tidak tergantung pada APBN yang penggunaannya makin terbatas.

Untuk itu, koordinasi dan kreativitas mencari sumber pendanaan Non APBN menjadi sangat penting karena saat ini proyek infrastruktur lah yang menjadi salah satu pendorong lokomotif pertumbuhan ekonomi kita dan harus digali dari semua potensi sumber pendanaan.

"Karena range target pertumbuhan ekonomi antara 5,4-6,1 pada RAPBN 2018 butuh sumber dana yang besar dan harus berasal dari semua sektor yang bisa menggerakkan ekonomi nasional," terang Misbakhun.

Baca Juga: Misbakhun Cemas Realisasi Penerimaan Pajak Nasional Makin Turun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI