Garuda Indonesia Merugi, HIPMI Desak Pemerintah Untuk Ambil Alih

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 09 Juni 2017 | 13:07 WIB
Garuda Indonesia Merugi, HIPMI Desak Pemerintah Untuk Ambil Alih
Pesawat Garuda Indonesia. [Dok HIPMI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dikabarkan hampir bangkrut. Hal ini menyusul kerugian pada tiga bulan pertama 2017, perusahaan penerbangan milik negara ini mengalami kerugian cukup mendalam sekitar Rp1,31 triliun. Tercatat juga emiten berkode GIIA ini memiliki utang yang cukup signifikan yakni sebesar hampir Rp40 triliun.

Hal demikian mengundang reaksi dari Ketua BPP HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Anggawira menyarankan pemerintah untuk segera ambil alih perusahaan Garuda Indonesia terus bisa menjadi aset bintang lima maskapai Indonesia.

"Mungkin harus diambil alih pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN. Jika tidak ada solusi akan semakin dalam kerugian negara," ujar Anggawira di Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Dengan kondisi seperti ini dirinya meminta agar pemerintah dalam hal ini, Kementerian BUMN untuk segera mengambil langkah dalam menyelamatkan perusahaan maskapai tersebut.

Baca Juga: Tenang Saja, Garuda Siapkan 50 Ribu Kursi Tambahan Selama Lebaran

"Aset bangsa harus diselematkan. Jika kami melihat dari luar sebagai konsumen, Garuda cukup baik. Akan tetapi jika terjadi seperti ini Garuda harus mengklarifikasi kepada publik kondisi faktual sekarang," ujarnya.

Seperti pernah diwartakan sebelumnya, Garuda Indonesia pada tahun 2015 memiliki utang yang mencapai Rp32,5 triliun. Pada 2016 yang mencapai Rp36,6 triliun, Terus meningkat lagi ditahun 2017 hingga mencapai Rp39,6 Triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI