Asuransi properti merupakan salah satu penyokong utama sektor asuransi umum di Indonesia. Di PT Zurich Insurance Indonesia (“Zurich”) sendiri, asuransi properti berkontribusi sebesar 60 persen terhadap keseluruhan bisnis perusahaan.
"Di sisi lain, asuransi properti sendiri belum terlalu dikenal di masyarakat Indonesia," kata Wirahadi Suryana, Corporate & Commercial Director dari PT Zurich Insurance Indonesia, di Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Wirahadi mengatakan bahwa banyak orang beranggapan bahwa asuransi properti itu mahal. Padahal jika dihitung-hitung, perbaikan atas properti yang rusak karena terkena musibah dan tidak diasuransikan jauh lebih mahal.
Baca Juga: Zurich Topas Life Luncurkan Digital Credit Protection
"Dengan mengasuransikan properti bisnis yang kita miliki, secara tidak langsung kita juga mengamankan investasi jangka panjang kita,” ungkap Wirahadi.
Indonesia terletak di kawasan ring of fire. Karenanya negara ini termasuk negara yang sangat rawan terkena bencana seperti letusan gunung berapi, gempa, longsor, banjir dan bencana lainnya. Risiko bencana yang dihadapi pelaku usaha menjadi sangat tinggi. Apalagi untuk usaha kecil menengah (UKM) yang seringkali menghadapi tantangan dan risiko yang lebih tinggi dibanding perusahaan besar, terutama di sisi permodalan dan ketergantungan terhadap pemilik.
Di sisi lain, kesadaran UKM atas pentingnya asuransi masih berbanding terbalik dengan risiko-risiko yang harus dihadapi. Data Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) tahun 2013 mencatat hampir 90 persen pelaku UKM di Indonesia belum terlalu memikirkan soal asuransi ataupun bagaimana cara melindungi bisnis mereka.
“Bayangkan jika terjadi bencana alam atau kebakaran yang merusak pabrik atau bahan baku bisnis UKM. Jika tidak memiliki asuransi, kerugian properti dan bisnis harus ditanggung sendiri dan menggangu operasional bisnis secara keseluruhan,” tutup Wirahadi.
Baca Juga: Zurich Luncurkan Zurich Action Promise