ATM Gabungan Empat Bank BUMN Beroperasi Awal 2018

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 07 Juni 2017 | 17:14 WIB
ATM Gabungan Empat Bank BUMN Beroperasi Awal 2018
Ilustrasi: ATM Bank BRI. (www.bri.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memastikan sistem operasional Anjungan Tunai Mandiri Link Himbara akan sepenuhnya dikelola perusahaan pengalih transaksi ATM milik BUMN, yakni PT Jalin Pembayaran Nasional pada awal 2018.

"Efektif Januari 2018, akan 'take over' seluruh transaksi ATM Link," kata Ketua Tim Penggabungan ATM Himbara Ogi Prastomiyono di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Ogi mengatakan saat ini empat Bank BUMN, yakni Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Tabungan Negara sedang dalam proses transisi dari mengelola sendiri untuk sepenuhnya pengelolaan diserahkan ke Jalin Pembayaran Nasional (JPN). Efektivitas operasional JPN tersebut sejalan dengan respon positif dari regulator Bank Indonesia, untuk integrasi ATM.

Baca Juga: Pemerintah Hapus Biaya Transaksi Antar Bank BUMN Jadi 0 Rupiah

Pada Januari 2018 nanti, ujar Ogi, setidaknya JPN sudah diperkuat 500 tenaga Sumber Daya Manusia dan akan mulai efektif beroperasi.

"Secara bertahap JPN menyiapkan diri. Januari nanti akan ada sekitar 500 orang sudah ada di JPN untuk operasional ATM Himbara," ucapnya.

Saat ini, mayoritas kepemilikan JPN masih dimiliki oleh PT Telkom Indonesia. Setelah induk usaha (holding) BUMN sektor keuangan terbentuk, saham JPN akan diambil alih oleh induk usaha.

"Tapi karena 'holding' belum berdiri kemungkinan akan dicari solusi lain. Disini Himbara bisa masuk lewat bentuk 'special funds' (alternatif pendanaan). Karena kalau masuk secara langsung itu membentur aturan Otoritas Jasa Keuangan," ujarnya.

Lebih lanjut, menurut Ogi, keberadaan JPN dan sistem integrasi ATM ini akan memberikan manfaat bagi perbankan dan nasabah. Bank BUMN tidak perlu lagi meningkatkan belanja modal untuk mengeluarkan biaya operasional demi pengadaan dan perawatan ATM karena satu perbankan BUMN bisa menggunakan empat mesin ATM milik Bank BUMN.

Baca Juga: Holding BUMN Migas Tidak Segampang Penggabungan Bank BUMN

"Efisiensi itu terjadi di dalam efisiensi pengelolaan atmnya, kedua dari jumlah penambahan atm secara signifikan jika dibandingkan investasi baru," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI