Sektor Infrastruktur Paling Menarik Minat Investor Swedia

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 27 Mei 2017 | 13:58 WIB
Sektor Infrastruktur Paling Menarik Minat Investor Swedia
Presiden Jokowi bersama Raja Swedia Carl XVII Gustaf di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. [Foto Cahyo - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

CEO Sintesa Group, Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan bahwa saat ini sektor yang paling ingin dikembangkan Swedia di Indonesia adalah infrastruktur. Minat Swedia terutama dalam proyek infrastruktur transportasi.

"Kerjasama Bombardier-INKA untuk pembuatan gerbong kereta api, merupakan salah satu contoh kerjasama yang saling menguntungkan, dimana Indonesia mendapatkan alih teknologi tinggi dan Swedia mendapatkan keuntungan nilai produksi yang kompetitif untuk bisnisnya," kata Shinta dalam keterangan resmi, Jumat (26/5/2017).

Khusus terkait dengan isu lingkungan, pemerintah Swedia telah berjanji akan terus mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, melalui organisasi yang ada di Indonesia, yaitu Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO). Sedangkan di bidang bisnis, kerjasama dilakukan melalui KADIN dengan Business Sweden (Swedish Trade & Invest Council) dan beberapa pengusaha asal Swedia.

Baca Juga: Ada 35 Perusahaan Swedia Yang Minat Investasi di Indonesia

Shinta yang juga menjabat sebagai President Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) menjelaskan, IBCSD bertujuan untuk mempercepat komitmen perusahaan di bidang kehutanan untuk menghilangkan deforestasi dari rantai pasokan mereka, dengan berperan sebagai organisasi host regional untuk Tropical Forest Alliance 2020 untuk Asia Tenggara, sejak 2016.

Sementara untuk kerjasama di bidang energi, pada bulan Februari 2017 lalu, Inisiatif Union untuk Solusi Energi Berkelanjutan Indonesia-Swedia (INSIST) telah berhasil diluncurkan. Tujuan kerjasama ini adalah untuk meningkatkan kerjasama inovasi teknologi untuk pengembangan energi terbarukan.

Shinta berharap, dengan penghargaan yang diterimanya dari pemerintah Swedia, akan membuat awal kebangkitan baru bagi peningkatan kerjasama Indonesia-Swedia ke depan.

“Saya ingin, setelah selesainya pertemuan bilateral dan forum bisnis ini, segala hambatan perdagangan yang masih terjadi di kedua negara, akan bisa diselesaikan lebih cepat, mengingat dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan Indonesia-Swedia terus mengalami penurunan,” tutup Shinta.

Jika realisasi nilai perdagangan Indonesia-Swedia terus menurun, realisasi investasi Swedia di Indonesia justru terus meningkat. Investasi Swedia meningkat dari 0,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2013, naik menjadi 4,5 juta dolar AS pada tahun 2016.

Baca Juga: Jokowi: Investasi Swedia Meningkat 1400 Persen di Tahun 2016

Bahkan, pada kuartal pertama 2017, nilai investasi Swedia ke Indonesia sudah mencapai 8,7 juta dolar AS. Swedia merupakan investor terbesar ke-41 pada 2016, dengan nilai 4,5 juta dolar AS, dimana sektor investasi terbesarnya adalah sektor perdagangan dan kertas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI