BKPM: Investasi Asing di Sektor Pariwisata Terus Meningkat

Rabu, 24 Mei 2017 | 18:43 WIB
BKPM: Investasi Asing di Sektor Pariwisata Terus Meningkat
Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kegiatan Manado International Conference on Tourism yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan didukung oleh Kementerian Pariwisata, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pricewaterhouse Coopers, Broadway Malyan dan International Reseach Development Indonesia menghasilkan kesepakatan bisnis senilai 400 juta dolar Amerika Serikat (AS) setara dengan Rp 5,2 triliun (asumsi kurs rupiah Rp 13.000 per dolar AS).

Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong, mengemukakan bahwa BKPM akan melakukan pendekatan yang terintegrasi untuk menawarkan potensi investasi pemerintah.

"Bedanya visi dengan mimpi itu ada di detilnya. Presiden Jokowi dan tim di kabinet telah menetapkan tiga daerah prioritas untuk OBOR yakni Sumut, Kaltara dan Sulut. Ini nantinya akan dimatangkan bersama Menko Maritim terkait penyusunan roadmapnya secara lebih detil," ungkap Tom di Manado, Sulawesi, Utara, Rabu (24/5/2017).

Baca Juga: BKPM: Invest Manado Hasilkan Kesepakatan Bisnis 400 Juta Dolar AS

Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan bahwa khusus Sulawesi Utara isu konektifitas menjadi penting untuk menopang pertumbuhan sektor pariwisata. “Isu konektifitas tersebut menyangkut One Belt One Road (OBOR) yang dicanangkan oleh Presiden Xi Jinping yang didalamnya terdapat empat komponen utama yakni kawasan industri, pembangunan kota baru, pembangunan airport dan pelabuhan baru serta destinasi pariwisata,” lanjutnya.

Arief menilai potensi konektifitas tersebut akan sangat besar apabila dapat dikapitalisasikan dalam suatu proyek investasi bersama baik dengan Tiongkok maupun dengan investor dari negara-negara lainnya. “Contohnya untuk rute kapal pesiar (Cruise Ship) bisa dikembangkan dari Bali ke Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, Banggai, Toegan, kemudian ke Bunaken, selanjutnya Morotai, Raja Ampat dan terakhir di Tual,” ungkapnya.

Senada dengan Menteri Pariwisata, Staf Ahli Menteri Perhubungan Wihana Kirana Jaya menyampaikan bahwa lima isu strategis yang saling terkait dalam melakukan sinergi konektifitas dan pariwisata di Sulawesi Utara adalah perekonomian global, perekonomian Indonesia, konektifitas, sektor pariwisata serta destinasi pariwisata yang dapat diakses dengan mudah.

Sedangkan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey selaku kepala daerah menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi investor di sektor pariwisata yang akan mengembangkan destinasi pariwisata di Sulawesi Utara. “Sulut dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5 persen sejak 2010 hingga 2016 menunjukkan bahwa perekonomian Sulut sangat prospektif dan menarik bagi investasi baik asing maupun domestik,” ungkapnya.

Dari data BKPM, investasi asing (FDI) di sektor pariwisata terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 tercatat investasi di sektor pariwisata hanya 673,1 juta dolar AS. Naik tipis menjadi 732,5 juta dolar AS pada tahun 2015, naik drastis 63 persen menjadi 1,19 miliar dolar AS pada tahun 2016. Hingga kuartal pertama tahun 2017, investasi asing di sektor pariwisata mencapai 440 juta dolar AS.

Baca Juga: BKPM Tawarkan Investasi Pariwisata Pada 250 Investor Asing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI