Suara.com - PT. Pertamina (Persero) mencatat laba bersih perseroan di kuartal I 2017 sebesar 760 juta dollar AS atau sekitar Rp9,88 triliun. Angka ini mengalami penurunan sebesar 25 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,01 miliar dollar AS atau sebesar Rp13,13 triliun.
Direktur Utama Petamina Elia Massa Manik menjelaskan penurunan laba bersih perseroan pada kuartal I disebabkan oleh berubahnya harga minyak dunia belakangan.
Dia menjelaskan karena harga minyak mentah naik, keuntungan perseroan tergerus dan perseroan tidak mungkin membebankan kenaikan harga kepada konsumen.
"Kuartal I 2016 harga International crude palm oil mengalami kenaikan 30,32 dollar AS per barel kemudian kuartal I 2017 naik ke 51 dollar AS atau tumbuh 69 persen," kata Elia di kantor pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (24/5/2017).
Meskipun ada penurunan, revenue Pertamina tercatat 10,15 miliar dollar AS kuartal I 2017, tumbuh 19 persen dibandingkan kuartal I tahun lalu 8,55 miliar dollar AS.
Sementara itu, EBITDA ( Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) perseroan tercatat menurun dari 2,18 miliar dollar AS menjadi 1,89 miliar dollar AS. Hal ini karena kontribusi hulu naik terhadap EBITDA, seiring naiknya harga minyak.