Indonesia Tawarkan 3 Megaproyek ke Cina

Selasa, 23 Mei 2017 | 14:00 WIB
Indonesia Tawarkan 3 Megaproyek ke Cina
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri perayaan Hari Waisak di Jakarta. [Dok Kemenko Maritim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan baru saja mengahdiri Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road di Beijing, Cina. Dalam kunjungannya tersebut, Luhut sempat menawarkan tiga proyek raksasa ke negeri tirai bambu tersebut.

Tiga proyek yang ditawarkan ada di Bitung, Kalimantan Utara, dan Sumatera Utara.

"Kalau di Bitung itu proyek intergrasi antara jalan tol, kereta api, lapangan terbang, pelabuhan, listrik dan properti. Jadi satu area akan jadi satu kawasan sendiri, dan dari sana hub nya akan kita buat nanti turis ke tempat lain. Misalnya ke Bunaken dan ke selatan pulau Wakatobi, jadi banyak lagi. Dari situ bisa juga ke Bali dan Toraja, jadi ini hub kita," kata Luhut di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017).

Sedangkan untuk di Kalimantan Utara adalah proyek listrik. Pasalnya di Kalimantan Utara ini memiliki potensi energi listrik yang mencapai 7.200 megawatt. Jika proyek listrik ini bisa berjalan dengan baik, maka pemerintah berencana membangun kawasan industri yang terintegrasi antara listrik, smelter, dan industri lainnya di wilayah tersebut.

Baca Juga: Irman Kesal Sekretaris Menolak Berbohong soal Proyek e-KTP

"Soalnya listrik ini bisa dimanfaatkan untuk industri turunannya. Seperti Nikel atau Aluminium jadi bisa memberikan dampak para perekonomian," katanya.

Sedangkan untuk di Sumatera Utara, pemerintah berencana membuat proyek infrastruktur yang terintegrasi dari Kuala Tanjung, Parapat, sampai Sibolga. Pemerintah juga berencana membangun infrastruktur jalan yang terintegrasi ke Pekanbaru dan Duri Dumai.

"Untuk skema kerjasamanya menggunakan sistem B to B (antar bisnis) sehingga kerjasama ini tidak akan menambah rasio utang negara," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI