Portofolio kredit PT Bank Mayora untuk kredit konsumer masih sangat kecil. Kondisi ini menjadi latar belakang Bank Mayora menjalin kerjasama strategis dengan PT Summarecon Agung Tbk.
"Sampai kuartal I tahun ini, porsi kredit konsumer kami masih lebih banyak kredit komersial dan mikro. Kredit konsumer kami baru antara 3 sampai 5 persen," kata Direktur Utama Bank Mayora, Irfanto Oeij di Jakarta, Senin (22/5/2017).
Realisasi penyaluran kredit Bank Mayora di Kuartal I 2017 mencapai Rp3,35 triliun. Dengan demikian, portofolio kredit konsumer Bank Mayora saat ini baru mencapai Rp170 miliar. "Itu sudah termasuk kredit pemilikan rumah (KPR), kredit pemilikan apartemen (KPA) dan KPR dengan fasilitas Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP)," ujar Irfanto.
Baca Juga: Genjot Kredit Konsumer, Bank Mayora Gandeng Summarecon Agung
Namun Irfanto mengakui belum bisa masuk ke segmen kredit infrastruktur. Walaupun diakuinya, pertumbuhan kredit infrastruktur lebih bagus dibandingkan kredit properti. Ini disebabkan maraknya proyek infrastruktur yang digarap oleh pemerintah dalam beberapa tahun terakhir.
"Sebab pembiayaannya tentu mencapai triliunan rupiah. Kami tentu belum sanggup masuk kesana. Meskipun untuk industri turunannya, kami sudah mulai masuk untuk memberikan pembiayaan," jelas Irfanto.
Tahun ini Bank Mayora menargetkan porsi kredit konsumer bisa meningkat menjadi 10 persen dari total portofolio kredit. "Kami berharap kerjasama strategis dengan Summarecon Agung bisa membantu peningkatan kredit konsumer kami," tutup Irfanto.