Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa pemerintah menyadari Cina telah melakukan investasi yang besar di Indonesia. Walaupun Cina bersedia menanamkan dananya di Indonesia, pemerintah tetap mewaspadai isu komunis.
"Indonesia adalah negara berdaulat dan tetap akan waspada terhadap isu-isu sensitif seperti isu paham komunis dan pekerja Cina," kata Luhut di Beijing, Cina, Selasa (16/5/2017).
Luhut menegaskan bahwa pengaruh paham komunis dari Cina tidak dalam kondisi yang sangat mengancam Indonesia.
"Ada yang perlu diwaspadai ya mungkin isu komunis tapi sejujurnya disini saya tidak melihat adanya bahaya komunis ini hingga bisa mengancam stabilitas dan keamanan negara kita. Memang ada politbiro tapi kalau di kalangan masyarakat tidak terlalu terlihat pengaruh paham ini. Lalu ada juga isu pekerja China. Bagi kami, para pekerja kalau bisa orang Indonesia dan jika pun ada yang dari mereka, harus dilakukan alih teknologi sehingga nantinya setelah pekerjaan konstruksi selesai, jumlah mereka akan berkurang secara signifikan," kata Menko Luhut.
Baca Juga: Anies Tetap Tolak Reklamasi, Luhut Menentang, Bagaimana Solusinya
Selain itu, Luhut menegaskan bahwa pemerintah Indonesia mensyaratkan alih teknologi kepada investor Cina yang mau masuk ke Indonesia. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan keahlian para pekerja lokal dari Indonesia.
"Seperti yang di Morowali, mereka bahkan membuat satu politeknik untuk masyarakat sekitar. Lalu kemarin mereka juga minta untuk bisa bekerjasama dengan LEN (Lembaga Elektronik Nasional) untuk sistem sensor api (firing system), tetapi tetap dasar kerjasamanya harus alih teknologi," jelas Menko Luhut.