Pekan depan, pemerintah Indonesia melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali melakukan langkah aktif untuk meningkatkan investasi ke Indonesia. Kepala BKPM Thomas Lembong dijadwalkan untuk menjadi pembicara kunci dan bertemu dengan investor dan calon investor dari Cina dalam kegiatan Manado International Conference on Tourism (Invest Manado) pada tanggal 23-24 Mei 2017.
Dalam kegiatan tersebut, BKPM akan bekerjasama dengan Pricewaterhouse Coopers serta Broadway Malyan. Kegiatan ini bertujuan untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Joko Widodo yang hadir dalam KTT One Belt One Road (OBOR) 14-15 Mei 2017 lalu. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Xi Jin Ping dan sepakat untuk meningkatkan kerjasama investasi Indonesia-Cina.
Thomas Lembong menyampaikan bahwa kegiatan Invest Manado dilakukan untuk mendapatkan porsi investasi yang lebih besar dari Cina. “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, konsep OBOR yang selaras dengan visi Presiden tentang menjadikan Indonesia poros maritim dunia, hal ini dapat dimanfaatkan untuk menarik investasi dari Tiongkok,” kata Tom dalam keterangan resmi, Jum’at (19/5/2017).
Menurut Thomas, dibukanya penerbangan langsung dari sejumlah kota di Cina seperti Shenzhen, Shanghai dan Guangzhou ke Manado berdampak positif dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan Cina ke Manado. "Kondisi ini idealnya diikuti oleh pembangunan sarana pariwisata di Manado. Investasi dari sektor pariwisata seperti perhotelan maupun infrastruktur penunjang lainnya dapat dilakukan,” ungkapnya.
Dari data BPS, kunjungan Wisatawan ke Provinsi Sulawesi Utara menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun 2015 sebesar 1,11 juta wisatawan meningkat 38% menjadi 1,53 juta wisatawan. Khusus wisatawan dari Cina, Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara mencatat lama rata-rata tinggal wisatawan mencapai 5 hari 4 malam dengan jumlah pengeluaran Rp 10-15 juta.
Lebih lanjut Thomas menyampaikan bahwa pertumbuhan investasi dari Cina yang tumbuh pesat akan diarahkan pada investasi yang berkualitas. “Selama ini beberapa perusahaan Tiongkok yang masuk menanamkan modalnya di sektor smelter, otomotif, dan juga elektronik,” jelas Tom, yang kini masih berada di Cina sebagai bagian dari promosi investasi pasca KTT OBOR.
Baca Juga: BKPM Fasilitasi Investor Jepang Untuk Izin Pusat Logistik Berikat
Sebelumnya, dalam kunjungan kerja ke KTT OBOR di Cina pekan lalu, Presiden Joko Widodo menawarkan megaproyek investasi di antaranya pembangunan infrastruktur yang menghubungkan Bitung-Manado-Gorontalo.