Presiden Joko Widodo menerima Delegasi Menteri Energi Persatuan Emirat Arab di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (19/5/2017). Pertemuan itu membahas peningkatan investasi Uni Emirat Arab di Indonesia.
"Hari ini saya sebagai Wamen ESDM yang ditugaskan jadi penghubung investasi Timur Tengah, antarkan Menteri ESDM dari Uni Emirat Arab ke Bapak Presiden. Yang kami diskusikan pertama menyangkut keinginan mereka berinvestasi yang sekarang kurang dari 2 miliar dolar Amerika Serikat (AS), ada potensi ditingkatkan jadi 5 miliar dolar AS," kata Arcandra Tahar, Wakill Menteri Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) dalam keterangan persnya di kantor Presiden.
Dia menuturkan, salah satu delegasi dalam pertemuan itu yaitu dari perusahaan energi Mubadala UEA ingin berinvestasi di hulu bidang energi bekerjasama dengan PT Pertamina. Kemudian, mereka juga mengundang PT Pertamina untuk bekerjasama untuk berinvestasi di Abudabi dan Dubai.
Baca Juga: Jokowi Geregetan dengan Konflik Horizontal di Indonesia
"Yang paling penting adalah mereka lewat Menteri Energi sampaikan adanya investment guarantee. Mereka meminta perlindungan investasi ditandatangani secepat mungkin, karena itu pintu masuk melanjutkan kerjasama antara kedua negara. Perlindungan investasi wajar, baik baik antara Indonesia maupun dengan negara lain yang kami rasa perlu kerjasama," ujar dia.
Selain itu, Kerjasama di bidang pembangkit listrik tenaga surya juga telah dijajaki.
"Mereka sudah berbicara dengan PT PLN dan ini perlu ditindaklanjuti. Selain listrik kita juga bicara kerjasama antara Dubai Port dengan pelindo III dan I," terang Arcandra.