Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan membaik, meskipun beberapa risiko tetap perlu dicermati. Peningkatan prospek ekonomi dunia ditopang oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat, Cina, Eropa dan Jepang.
"Perekonomian di AS didukung oleh konsumsi yang solid serta peningkatan investasi nonresidensial," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI di Jakarta, Kamis (18/5/2017).
Di Cina, perekonomian tumbuh lebih baik dengan meningkatnya kegiatan investasi swasta dan perbaikan ekspor.
Baca Juga: BI Pertahankan BI 7 Day Reverse Repo Rate
Di Eropa, pertumbuhan ekonomi didorong oleh meningkatnya kinerja sektor manufaktur sejalan dengan perbaikan konsumsi dan ekspor, serta telah menurunnya risiko geopolitik pasca Pemilihan Presiden di Perancis.
Di Jepang, kenaikan permintaan domestik dan ekspor telah mendorong perbaikan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia tersebut, volume perdagangan dunia dan harga komoditas non migas mengalami peningkatan.
"Ke depan, sejumlah risiko terhadap perekonomian global tetap perlu diwaspadai, antara lain kenaikan Fed Fund Rate, kebijakan fiskal dan perdagangan serta penurunan besaran neraca bank sentral AS, dan perkembangan geopolitik di beberapa kawasan, khususnya di Semenanjung Korea," tutup Tirta.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Triwulan Satu