Suara.com - Harga minyak dunia menguat pada Rabu (17/5/2017) atau Kamis pagi WIB, karena persediaan minyak mentah Amerika Serikat menurun selama enam minggu berturut-turut.
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 1,8 juta barel pekan lalu, memperpanjang penurunan minggu keenam berturut-turut.
Sementara itu, anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), seperti Kuwait, Irak, Oman dan Venezuela, dilaporkan jika mereka mendukung perpanjangan pemotongan pasokan, menandakan bahwa pertemuan minggu depan akan berjalan dengan lancar.
Sebelumnya, pada Senin (15/5), menteri energi Arab Saudi dan Rusia mengatakan bahwa pemotongan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC akan diperpanjang dari pertengahan tahun ini sampai Maret 2018.
Baca Juga: Polisi Sita Truk Muatan 15.540 Minyak Curah, Begini Modus Pelaku
Pemotongan pasokan diperpanjang selama sembilan bulan hingga Maret 2018. Ini lebih lama dari perpanjangan opsional enam bulan yang ditentukan dalam kesepakatan tersebut, seperti dilaporkan Reuters.
Para menteri juga mengatakan bahwa mereka berharap produsen-produsen lainnya akan mengikuti pemotongan pasokan, yang pada awalnya akan berada pada persyaratan volume yang sama seperti sebelumnya.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq mengatakan pada Selasa (16/5) bahwa dia mendukung pemangkasan pasokan sampai akhir Maret 2018, menggemakan saran dari produsen utama Arab Saudi dan Rusia pada Senin (15/5), menurut laporan media.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, bertambah 0,41 dolar AS menjadi menetap di 49,07 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli, naik 0,56 dolar AS menjadi ditutup pada 52,21 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (Antara)
Baca Juga: Jonan: Iklim Investasi Migas Dipengaruhi Harga Minyak Dunia