Hanura: Pertamina Akan Jadi Sapi Perah Perusahaan Jusuf Kalla

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 17 Mei 2017 | 16:29 WIB
Hanura: Pertamina Akan Jadi Sapi Perah Perusahaan Jusuf Kalla
Kantor pusat Pertamina di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Sabtu (12/3/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

PT Pertamina digandeng oleh anak perusahaan Kalla Grup yakni PT. Bumi Sarana Migas (BSM), untuk membangun proyek LNG Receiving Terminal berkapasitas 500 million standard cubic feet per day (mmscfd), setara 4 juta ton LNG di Bojonegara, Banten. Proyek yang HoA nya telah telah ditandatangani pada tanggal 14 April 2015 ini akan menghabiskan biaya investasi sebesar Rp10 triliun.

LNG Receiving Terminal ini akan rampung pada tahun 2019 dan akan menampung LNG dari Bontang dan LNG impor dari Cheniere Corpus Christi, Amerika Serikat sebanyak 1,5 juta ton mulai 2019 selama 20 tahun.

"Proyek LNG Receiving Terminal ini sangat menyengat bau busuk kongkalikong kekuasaan, pasalnya adalah proyek ini dibangun oleh konsorsium yang terdiri dari Kalla Grup(BSM), Mitsui dan Tokyo Gas dengan pendanaan dari JBIC (Japan Bank for International Cooperation). Selain itu juga ditengarai ada keterlibatan Ari Soemarno(kakak kandung Rini Soemarno) dalam proyek raksasa ini," kata Inas N. Zubir, Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Hanura dalam keterangan resmi, Rabu (17/5/2017).

Padahal Pertamina sudah sering bekerjasama dengan JBIC dalam hal pendanaan sebelumnya, serta partner bisnis bagi Mitsui dan Tokyo Gas sedangkan BSM perusahaan yang didirikan 9 tahun yang lalu tersebut belum pernah membangun sarana migas apapun di Indonesia.

Baca Juga: SPBU Pasti Prima, Terobosan Baru Pertamina

"Artinya bahwa BSM tidak pernah diperhitungkan oleh Mitsui, Tokyo Gas maupun JBIC. Bahkan bisa jadi BSM hanya bermodalkan dengkul saja," ujar Inas.

Selanjutnya dipastikan Pertamina akan menjadi sapi perahan BSM tersebut karena akan menjadi satu-satunya off taker LNG Receiving Terminal dengan skema take or pay yang ditentukan secara sepihak oleh BSM yang notabene milik keluarga Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.

"Jangan sampai kejadian sewa tangki BBM era Karen Agustiawan di PT. Orbit Terminal Merak milik M. Riza Chalid yang merugikan Pertamina jutaan dolar Amerika Serikat (AS) terulang kembali. Dimana kasusnya tersendat di KPK," jelas Inas.

Oleh karena itu, komisi VI DPR RI akan segera membentuk panja Pertamina. Salah satu agendanya adalah membedah kerjasama LNG Receiving Terminal Bojonegara yang ditengarai akan sangat merugikan Pertamina.

Baca Juga: Hari Kartini, Pertamina Gratiskan Seliter BBM untuk Perempuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI