Pada hari ketiga kunjungan ke Tokyo, Jepang Selasa (16/5/2017), Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan kembali melanjutkan pertemuan dengan kalangan investor besar Jepang.
Agenda pertama breakfast meeting dengan CEO & President Inpex Corp. Toshiaki Kitamura.
Dilanjutkan bertandang ke head office Japan Bank for International Cooperation (JBIC), untuk berdiskusi dengan CEO Tadashi Maeda.
Selanjutnya Menteri Jonan mengunjungi kantor pusat Itochu Corp, disambut Vice Chairman Yoichi Kobayashi.
Baca Juga: Genjot Investasi ESDM Dari Jepang, Jonan Temui Pengusaha di Tokyo
Rangkaian agenda hari terakhir ditutup lunch meeting dengan mantan Perdana Menteri Jepang Yosua Fukuda.
Dalam pembicaraan dengan Inpex, Jonan kembali menegaskan agar proses pengembangan Lapangan Abadi atau Blok Masela di Laut Arafura, Maluku, bisa dipercepat. Sebab proses perencanaan dan pembahasan sudah cukup panjang.
Jonan meminta agar Inpex segera melakukan pembahasan dengan SKK Migas guna memulai proses Pre Front End Engineering Design (FEED).
Pembahasan sudah harus masuk ke tahapan teknis, termasuk sejumlah topik seperti pelaksanaan Pre FEED, kapasitas produksi, serta lokasi on shore.
Terkait lokasi, Menteri ESDM menyampaikan ada tiga opsi lokasi. "Pemerintah tidak punya preferensi khusus terkait lokasi," ucap Menteri Jonan.
Baca Juga: Jonan: Kalau Subsidi Nggak Diatur Bisa Bengkak Anggarannya
Kedua pihak sepakat lokasi akan ditetapkan setelah Pre FEED tuntas, sebelum masuk tahapan FEED.
CEO & President Inpex Toshiaki Kitamura menyatakan kesiapan perusahaannya untuk segera memulai tahap Pre FEED.
Untuk itu Inpex setuju segera melaksanakan workshop bersama SKK Migas, guna membahas poin-poin strategis untuk memulai pre FEED.
Wakil Kepala SKK Migas MI Zikrullah yang hadir dalam pertemuan, menyatakan pihaknya siap untuk segera memulai workshop bersama Inpex dalam waktu dekat.
Di samping soal Blok Masela, kedua pihak juga mendiskusikan Blok Mahakam. Di blok ini Inpex berpartisipasi sebagai investor bersama Total.
Tingkatkan Kepercayaan
Secara umum kunjungan tiga hari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan ke Tokyo mendapat sambutan hangat pemerintah dan kalangan investor.
"Kita berinisiatif untuk jemput bola. Banyak masukan yang kita dapat, dan mereka juga paham kebijakan kita, khususnya terkait pengembangan subsektor ketenagalistrikan dan migas," jelas Jonan.
Yang tidak kalah penting, menurut Jonan, para investor bisa berbicara langsung untuk menemukan solusi jika menghadapi kendala di lapangan. "Mereka bisa datang ke kita kalau ada masalah."
Utusan Khusus Presiden Republik Indonesa untuk Jepang, Rahmat Gobel, menyatakan rangkaian pertemuan Menteri ESDM dengan kalangan investor dan Pemerintah Jepang berlangsung sangat positif, dan menumbuhkan optimisme untuk peningkatan kerjasama Indonesia-Jepang, khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral.
"Rangkaian pertemuan dan diskusi selama dua hari ini membangkitkan konfidensi kalangan investor Jepang untuk mengembangkan investasinya," ucap Gobel.
Hal itu sejalan dengan misinya sebagai utusan khusus untuk meningkatkan investasi dan perdagangan Jepang di Indonesia.
Sambutan hangat ditunjukkan kalangan investor dan Pemerintah Jepang, selama kunjungan Menteri ESDM kali ini.
President & CEO Mitsubishi Corp Takehiko Kakiuchi menyatakan suatu kehormatan dan kebanggaan menerima kunjungan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia ke kantornya.
Para pimpinan puncak Tokyo Gas, termasuk CEO Michiaki Hirose, bahkan kompak mengenakan baju batik saat menyambut kedatangan Jonan dan delegasi.
"Ini untuk menunjukkan kegembiraan kami atas kedatangan Menteri ESDM dan penghormatan kami pada kultur Indonesia," kata Hirose.
Selama berada di Tokyo, Menteri Jonan mengadakan delapan kali pertemuan bisnis. Di luar itu Jonan juga bertemu Mantan Perdana Menteri Jepang Yosuo Fukuda, mantan Duta Besar Jepang di Jakarta Yasuaki Tanizaki, serta bertemu diaspora Indonesia di Jepang.