Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus mencapai 1,24 miliar dolar AS di April 2017.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kinerja ekspor Indonesia pada April 2017 mencapai 13,17 miliar dollar AS atau lebih tinggi dibandingkan realisasi impor di periode yang sama sebesar 11,93 miliar dollar AS. Meski mengalami surplus, namun neraca perdagangan pada April 2017 ini lebih rendah jika dibandingkan dengan tiga bulan terakhir yakni Januari, Februari, Maret 2017 yang masing-masing ,43 miliar dollar AS,1,26 miliar dollar AS, dan 1,40 miliar dollar AS.
Berdasarkan data BPS, ekspor pada sektor minyak dan gas tercatat mengalami penurunan sebesar 35,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 1,51 miliar dollar AS pada Maret lalu menjadi 0,98 miliar dollar AS pada April 2017.
"Untuk ekspor migas, ini tidak terlepas dari turunnya harga minyak dunia. Penurunan ini ekspor ini terjadi sejak April 2016," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin, (15/5/2017).
Baca Juga: Neraca Perdagangan Januari 2017 Surplus 1,40 Miliar Dolar
Dilihat dari kinerja impor, nilai di April 2017 turun 10,20 persen menjadi 11,93 miliar dollar AS dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan dibanding April 2016 yang realisasinya 10,81 miliar dollar AS nilai impor bulan keempat ini meningkat 10,31 persen. Paling besar penurunan impor migas sebesar 29,25 persen.
"Jadi surplus di Januari-April 2017 mencapai 5,33 miliar dollar AS karena surplus nonmigas 8,56 miliar dollar AS dan migas defisit 3,23 miliar dollar AS. Realisasi surplus kumulatif ini jauh lebih besar sejak Januari-April 2015," katanya.