Suara.com - Presiden Joko Widodo telah membahas sejumlah kerja sama ekonomi dengan pelaku bisnis asal Cina maupun pejabat organisasi internasional dalam memperkuat hubungan yang saling menguntungkan.
Jokowi telah menerima pimpinan perusahaan Shanghai Electric Co Ltd dan Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde di sela kunjungan kerjanya ke Cina.
"Satu hal yang menarik dari apa yang disampaikan oleh Shanghai Electric adalah keinginan mereka untuk membangun industri komponen yaitu komponen listrik di Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, ditemui di Hotel Conrad, Beijing, Minggu (14/5/2017) malam.
Menlu menjelaskan perusahaan di bidang produk perlengkapan listrik itu, ingin memperkuat bisnisnya yang sudah ada di Indonesia.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Cina Perhatikan Warga Muslim Indonesia
Shanghai Electric ingin membangun pabrik komponen kelistrikan di Indonesia yang memproduksi antara lain kabel transmisi atau pun sakelar dan perlengkapan listrik lain.
Saat berdiskusi dengan Direktur Eksekutif IMF, Jokowi dan Lagarde membahas rencana pertemuan tahunan IMF dan World Bank pada Oktober 2018.
Selain itu, Jokowi bersama Lagarde juga membahas pertemuan khusus dengan negara ASEAN yang direncanakan terselenggara pada Februari 2018.
Menurut Retno, dalam 50 tahun usia ASEAN, tidak banyak orang yang melihat bahwa perhimpunan itu berhasil mengembangkan ekosistem bagi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan kawasan.
"Dan itu juga sangat diakui oleh Managing Director dari IMF dan kita mengatakan bahwa keberhasilan ASEAN dalam menciptakan ekosistem yang damai, stabil dan sejahtera ini bagaimana kita bisa mencontohkan untuk kawasan-kawasan lain," ujar Menlu Retno.
Baca Juga: Jokowi, Presiden Kedua Setelah Gus Dur yang Kunjungi Niujie
Pertemuan bilateral Jokowi bersama Lagarde juga membahas tentang kegiatan yang bersifat sosial dan dapat mempromosikan Indonesia oleh IMF.