Pembangunan Bendungan Logung Ditargetkan Rampung 2018

Minggu, 14 Mei 2017 | 17:24 WIB
Pembangunan Bendungan Logung Ditargetkan Rampung 2018
Proyek pembangunan Bendungan Logung, di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. [Dok Kementerian PUPR]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selanjutnya Bendungan Jatinegara di Kabupaten Tegal yang akan bermanfaat sebagai irigasi DI Gambut 7.634 hektar, pengendali banjir, dan pembangkit listrik 1,29 MW. Saat ini, Bendungan Jatinegara masih melakukan DED dan model test, sementara pembangunan akan dimulai pada 2022.

Kementerian PUPR sejak tahun 2015  juga telah melakukan rehabilitasi lima Daerah Irigasi (DI) seluas 61.484 hektar yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kelima daerah irigasi tersebut yakni Klambu Kiri 20.649 Ha, Klambu Kanan 5.686 Ha, Klambu Wilalung 11.116 Ha, Sidorejo 7.978 Ha dan Sedadi 16.055 Ha.

DI Klambu dengan total luas 37.451 hektar mencakup Kabupaten Demak, Grobogan, Kudus dan Pati. Sementara untuk perbaikan DI Klambu Kanan ditangani oleh PT. Brantas Abipraya, DI Klambu kiri oleh PT. Wika-Mafrijaya KSO dan DI Klambu Wilalung oleh PT. Nindya Karya. Total nilai kontrak keseluruhan mencapai Rp 802,12 miliar untuk memperbaiki bendung dan jaringan utama. Diproyeksikan setelah perbaikan rampung, IP di wilayah pengairan tersebut naik dari 230 persen menjadi 280 persen.

"Rehabilitasi sistem sangat penting, karena tidak ada lagi lahan sawah yang seluas ini di Pulau Jawa. Luasan sawahnya mungkin tetap sama, namun dengan perbaikan irigasi, Indeks Penanaman bisa lebih tinggi dari semula 150-180 persen menjadi 200-280 persen," ungkap Menteri Basuki.

Baca Juga: Garap Proyek Jalan Trans Papua, Kementerian PUPR Libatkan TNI AD

Lebih jauh, perbaikan DI Sidorejo mencakup Kabupaten Grobogan ditangani oleh KSO Waskita-Hutama berupa perbaikan saluran induk, sementara perbaikan saluran sekunder dikerjakan PT. Bumi Karsa. Total nilai kontrak keseluruhan untuk DI Sidorejo mencapai Rp 211,61 miliar.

Terakhir untuk perbaikan DI Sedadi mencakup Kabupaten Grobogan dan Demak ditangani oleh PT. PP Persero berupa perbaikan saluran induk. Untuk perbaikan saluran sekunder dikerjakan oleh PT. SAC Nusantara-PT. Wijaya Karya Semesta KSO. Total nilai kontrak keseluruhan untuk DI Sedadi mencapai Rp 315,09 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI