Seiring berkembangnya teknologi dalam dunia industri kreatif terutama dalam bidang animasi dan perfilman, populasi sineas muda terus meningkat, dan dibarengi ragam karya kreatif dan berkualitas. Namun ada tantangan dari pertumbuhan produksi yang tidak dibarengi ketersediaaan sumber daya manusia, pembiayaan dan saluran untuk menayangkannya. Film Indonesia masih saja tergusur di tengah maraknya film impor yang notabene memang mendominasi bahkan ironisnya menjadi primadona.
Meskipun demikian, Pemerintah tidak tinggal diam. Lewat instrumennya, seperti Perum Produksi Film Negara (PFN) dan BEKRAF, pemerintah terus berupaya meningkatkan industri film agar dapat berkontribusi bagi pembangunan.
Sementara itu, animasi sebagai salah satu subsektor dalam industri kreatif sedang bergerak maju agar dapat menopang perekonomian negara ini. Para penggiat animasi di Indonesia terus membangun industri animasi. Hasilnya bisa dilihat dari tayangnya film-film animasi di tv lokal maupun layar lebar pada beberapa tahun belakangan ini.
Menyikapi kondisi tersebut, Yayasan Tarumanagara melalui Tarumanagara Knowledge Centre bergandengan dengan Universitas Tarumanagara, melalui Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM), dan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan didukung PT. Teknologika Utama, berusaha mendorong perkembangan industri kreatif Indonesia, dengan menyelenggarakan serangkaian acara untuk mendukung perkembangan animasi Indonesia.
Baca Juga: Jokowi Puas Total Ekspor Industri Kreatif Indonesia Rp852 Triliun
Antara lain, dengan menggelar Film AnimaSi Tarumanagara FESTival 2017 atau yang disingkat menjadi FAST FEST 2017. Rangkaian acara dalam FAST FEST 2017, antara lain; pemutaran film-film animasi Indonesia dalam Layar Animasi, dilanjutkan dengan talkshow dan seminar animasi, lomba pembuatan Film Animasi Pendek selama 48 Jam Non-Stop yang bertajuk ‘Asiagraph Reallusion Award 2017 Local Round Indonesia’ dan pameran studio-studio animasi yang diadakan di Universitas Tarumanagara Jakarta pada tanggal 8 - 10 Mei 2017.
Menurut Sonny Adi Purnomo (Ketua Bidang acara FAST FEST 2017), animasi sebagai salah satu subsektor dalam industri kreatif sedang bergerak maju.
“Para penggiat animasi di Indonesia terus bersama-sama membangun industri animasi, hasilnya bisa dilihat dari banyaknya tayangan film-film animasi di tv nasional maupun layar lebar pada beberapa tahun belakangan ini,” jelas Sonny, disela-sela kegiatan acara.
Dan dalam hal ini, lanjut dia, pendidikan animasi menjadi salah satu gerbong untuk mendukung dunia industri
“Melalui FAST FEST 2017, panitia memberikan wadah untuk dunia pendidikan dapat bertemu langsung dengan pakar-pakar dunia industri dan bertukar pikiran sehingga keduanya dapat berjalan dalam satu tujuan untuk membangun Animasi Indonesia,” terangnya.
Baca Juga: Anies Sandi Menang, Industri Kreatif DKI Lebih Bergairah
Film Animasi yang diputar dalam Layar Animasi antara lain; Battle of Surabaya (BOS) The Series, Petualangan Si Unyil, KIKO, Adit Sopo Jarwo, Alif & Alya, Binekon, Vienetta, Vatalla Sang Pelindung, Plentis Kenthus, Shumo, dan berbagai film lainnya yang berlangsung pada tanggal 2 – 5 Mei 2017 di Cinema Room, Tarumanagara Knowledge Centre.