Pemerintah Malaysia membuka peluang kerja sama dengan Indonesia khususnya untuk menggaet PT Adhi Karya (Persero) sebagai kontraktor pada proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) 3 di Malaysia.
Chairman of Suruhan Jaya Pengangkutan Awam Darat (SPAD) Malaysia Syed Hamid mengatakan, dengan pangalaman yang dimiliki Indonesia dalam penerapan teknologi U-Shape Girder lebih dulu, Adhi Karya memiliki peluang besar menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) asal Malaysia, Prasarana Malaysia Berhad, untuk pembangunan LRT selanjutnya di negeri jiran.
"Saya kira ke depannya akan ada hubungan kerja sama dengan Indonesia untuk kerja sama yang saling menguntungkan. Karena kita sama-sama BUMN. Akan menjadi sebuah sinergi yang bagus nantinya. Kami akan terus meningkatkan kerja sama ini," ungkap Syed Hamid saat mengunjungi langsung pabrik precast Adhi Karya di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/5/2017).
Pihaknya juga membuka peluang pada Adhi Karya untuk mulai mencoba berinvestasi di Malaysia. Oleh karena itu kerja sama kedua BUMN tersebut dinilainya perlu terus diperkuat.
"Mungkin setelah ini kita akan mengajak Adhi Karya untuk potensi-potensi ke depan. Mungkin Adhi karya bisa menjalin kerja sama, atau tertarik berinvestasi di Malaysia. Semua ini untuk meningkatkan hubungan kerja sama untuk kepentingan rakyat kedua negara," ujarnya.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah Malaysia akan membangun LRT fase ke tiga setelah sebelumnya sukses dengan pengoperasian LRT 1&2. Pembangunan proyek LRT 3 di Malaysia saat ini sedang dalam tahap proses tender main civil contractor.
Dengan demikian kunjungan Delegasi Malaysia ke pabrik precast Adhi Karya hari ini, memberikan peluang BUMN konstruksi tersebut untuk ikut terlibat di dalamnya.