Jokowi: Potensi Sumber Daya Laut Kita Rp17 Ribu Triliun

Adhitya Himawan Suara.Com
Senin, 08 Mei 2017 | 04:00 WIB
Jokowi: Potensi Sumber Daya Laut Kita Rp17 Ribu Triliun
Presiden Jokowi menghadiri Puncak Budaya Maritim di Tanah Bumbu, Kalimantan, Selatan. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dalam beberapa kesempatan, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa telah lama kita memunggungi lautan. “Padahal kekayaan kita ada di laut, sumber daya alam kita ada di laut,” kata Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan Puncak Budaya Maritim Pesta Laut Mappanretasi 2017 di Pantai Pegagan, Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (7/5/2017).

Bahkan diperkirakan sumber daya alam laut Indonesia memiliki potensi kurang lebih Rp17 ribu triliun setiap tahun. "Kalau kita kelola dengan baik. Ini yang belum kita kelola dengan baik," ujar Presiden.

Oleh karenanya Presiden Jokowi mengingatkan bahwa sumber daya alam merupakan kunci untuk meningkat kesehateraan bangsa Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Bawa 7 Ontel dari Istana ke Kalimantan, untuk Apa?

"Sumber daya alam laut merupakan kunci untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat kita, merupakan kunci untuk keadilan rakyat Indonesia," ujar Presiden.

Saat mengawali sambutannya, Presiden menyampaikan rasa senangnya dapat hadir di Pesta Adat Mappanretasi di Kabupaten Tanah Bumbu ini. “Pesta adat ini menjadi bukti bahwa jati diri kita, bahwa karakter kita, bahwa budaya kita adalah kodrat dari bangsa dan negara kita Indonesia, yaitu bangsa maritim,” ujar Presiden.

Melalui kesempatan ini pula, lanjut Presiden, diperlihatkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia sejak dulu sudah hidup harmonis dengan lautan.

Menanggapi permintaan Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming saat keduanya menyampaikan sambutan, Presiden mengatakan bahwa dirinya tidak akan menjawab langsung permintaan-permintaan tersebut dalam sambutannya.

"Tapi saya catat karena kalau saya jawab pasti harus saya berikan, kalau saya catat berarti masih dalam hitung hitungan, masih dalam kalkulasi dan masih dalam kajian. Apakah itu baik untuk negeri ini, baik untuk bangsa ini. Kalau baik ya tentu saja akan saya putuskan untuk dikerjakan, untuk dilakukan," kata Presiden

Baca Juga: Jokowi Ungkap Rencana Menkopolhukam Bubarkan Ormas Anti Pancasila

Sebelum menyampaikan sambutan, Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo mengikuti prosesi penobatan adat berupa pengalungan kain adat, penyematan ikat pinggang. Presiden menerima Gelar Adat “Kapiteng Lau Pulo” yang diberikan oleh Ketua Lembaga Adat Tanah Bumbu Burhansyah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI