Garuda Tambah Kapasitas 39 Persen saat Lebaran

Chaerunnisa Suara.Com
Minggu, 07 Mei 2017 | 08:47 WIB
Garuda Tambah Kapasitas 39 Persen saat Lebaran
Pembukaan ajang Garuda Travel Fair 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (10/3/2017). [Suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Garuda Indonesia menyediakan tambahan sekitar 45.000 kursi untuk warga masyarakat saat Lebaran tahun ini.

"Tahun ini kami akan memberikan pelayanan untuk tambahan kursi kepada warga masyarakat atau konsumen yang akan bepergian menjelang Lebaran, maupun setelah perayaan Idul Fitri," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Pahala N. Mansyuri, saat menghadiri "Dharma Santhi Nyepi Tahun Saka 1939" di Hotel Parama Sanur, Bali, Sabtu (6/5/2017) malam.

Lebih lanjut, dia mengatakan, jumlah penambahan kursi kepada konsumen menjelang dan sesudah Lebaran 2017 itu memberi peningkatan sebesar 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Kami memberikan pelayanan penambahkan kursi penerbangan tersebut dijadwalkan sebelum dan sesudah selama delapan hari, mulai dari 18 Juni hingga 3 Juli 2017," ujarnya.

Ditanya soal parkir pesawat jenis ATR di beberapa bandara, Pahala Mansyuri memasytikan, memang ada wacana untuk pembatasan parkir untuk jenis pesawat ATR. Salah satunya, di Bandar Udara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali.

Untuk penerbangan khususnya dari Bali, kata dia, pada triwulan pertama perkembangannya cukup baik, untuk domestik maupun internasional.

"Penerbangan maskapai Garuda Indonesia ke Bali cukup baik, diperkirakan mengalami peningkatan mencapai 13 persen," ucapnya.

Ditanya mengenai parkir pesawat terbang jenis ATR di Bandar Udara Internasional Gusti Ngurah Rai, Bali, Pahala Mansyuri mengatakan pihaknya akan berkoordinasi.

"Kami akan melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait adanya wacana untuk pembatasan jenis pesawat ATR yang selama ini melayani daerah perintis," ujarnya.

Dia juga memastikan, pihak Garuda akan berkoordinasi dengan regulasi (pemerintah), pengelola bandara dalam hal ini PT Angkasa Pura, termasuk instansi lainnya.

"Kami akan terus upayakan berkoordinasi dengan instansi terkait, sehingga penerbangan akan bisa lancar melayani penerbangan daerah perintis atau keberadaan bandaranya hanya bisa dilayani jenis pesawat kecil (ATR). Mungkin juga kami mengoptimalkan jadwal dan slot penerbangan," tandasnya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI