Bakti sosial (baksos) dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional kembali digelar Ikatan Istri Partai Golkar (IIPG). Kali ini, Kota Bogor, Jawa Barat, menjadi target lokasi. Baksos dipusatkan di Yayasan Bilqis Assyifa Al-Ummah, Balumbang Jaya, Bogor Barat, Kota Bogor. Dalam baksos tersebut, Ketua IIPG Deisti Novanto menyerahkan bantuan berupa makanan sehat dan bergizi untuk balita dan ibu hamil, serta sembako.
“Sama halnya dengan baksos di Sukabumi,baksos di Kota Bogor diadakan dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi dengan IIPG Daerah. Melalui Baksos ini juga, kita menyampaikan edukasi dan ajakan kepada masyarakat untuk menyukseskan ketahanan pangan nasional yang dimulai dari ketahanan pangan keluarga,” sambut Deisti Novanto di Bogor, Jawa barat, Jumat (5/5/2017).
Deisti juga menjelaskan, ketahanan pangan di keluarga dapat dimulai dengan memanfaatkan setiap jengkal tanah di sekitar rumah. Menurutnya, sudah banyak teknologi tepat guna pertanian yang dapat dimanfaatkan dalam mengoptimalkan lahan di sekitar rumah. Yang konvensional adalah dengan menggunakan pot sampai kepada teknik agroponik atau ventrikulur.
Baca Juga: Istri Para Politisi Golkar Gelar Bakti Sosial di Sukabumi
“Demikian juga pemanfaatan sampah rumah tangga dapat dijadikan sebagai kompos organik dengan cara yang sederhana,” papar Deisti.
Dalam program ketahanan pangan ini, IIPG telah meluncurkan Program Rumah Pangan Golkar (RPG), yang menghubungkan para UKM pertanian penghasil pangan dengan masyarakat yang membutuhkan sembako. Tidak hanya harga murah yang diberikan dalam program RPG, tetapi bagaimana jaringan RPG dapat dijadikan sebagai pasar alternatif oleh para petani.
Deisti juga membuka peluang sebesar-besarnya bagi masyarakat yang berkeinginan membuka RPG dengan sistem waralaba. Selama ini, lanjut Deisti, IIPG membuka cabang RPG dengan memanfaatkan ruang di kantor-kantor Golkar baik di provinsi ataupun di tingkat kabupaten/Kota. Ke depan, akan dibuka kesempatan bagi komunitas-komunitas binaan untuk membuka RPG bagi pemenuhan sembako di komunitasnya.
“Pola kerja sama yang kami tawarkan ada 2 skema. Komunitas atau masyarakat cukup menyiapkan tempat atau juga dapat sekaligus bertindak sebagai pemodal. Pilihan manapun yang pasti merupakan kerjasama sinergis dan saling menguntungkan,” pungkas Deisti.
Baca Juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, Pemerintah Siapkan Rp18 Triliun