Faisal Basri: Ketimpangan Kaya dan Miskin Tak Bisa Dihindari

Kamis, 04 Mei 2017 | 20:22 WIB
Faisal Basri: Ketimpangan Kaya dan Miskin Tak Bisa Dihindari
Faisal Basri. (Suara.com/Kurniawan Mas'ud)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pengamat ekonomi dari universitas Indonesia Faisal Basri mengatakan, Pemerintah Indonesia tidak bisa menghindari ketimpangan antara si kaya dengan si miskin. Pasalnya ketimpangan yang terjadi adalah sebuah proses dari mekanisme kebijakan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah selama ini.

"Ketimpangan itu adalah sebuah proses. Jadi memang ketimpangan itu tidak bisa dihindari karena itu adalah bagian dari mekanisme," kata Faisal di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Faisal menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat ketimpangan di Indonesia itu terjadi. Faktor utama adalah kebijakan perekonomian yang diterapkan terdahulu itu tidak terfokus.

Baca Juga: Jokowi akan Fokus Atasi Ketimpangan Desa dengan Kota

"Jadi ketika ekonomi itu mengalami pertumbuhan kelompok si kaya dan miskin ini sama sama mendapatkan manfaatnya. Namun, ekonomi kelompok kaya tumbuh lebih tinggi dibandingkan miskin karena lebih bisa mencari celah untuk mendapatkan keuntungan," katanya.

Sehingga, lanjut Faisal, ketika ekonomi mengalami perlambatan, kelompok miskin yang paling merasakan dampaknya.

Selain itu, rendahnya pertumbuhan ekspor sektor manufaktur juga menjadi penyebab ketimpangan di Indonesia. Padahal, sektor manufaktur merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

"Padahal itu yang mendorong produktifitas nasional, karena kalau produksi naik, upah naik, kesejahteraan naik, kalau manufaktur kita lemah, maka akan sulit atasi ketimpangan," kata Faisal.

Baca Juga: Jokowi Akan Luncurkan Program Pemerataan atasi Ketimpangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI