Laba Bersih Bank Danamon Kuartal I 2017 Rp1 Triliun

Jum'at, 28 April 2017 | 07:14 WIB
Laba Bersih Bank Danamon Kuartal I 2017 Rp1 Triliun
Konferensi pers Bank Danamon di Jakarta. [Dok Bank Danamon]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (“Danamon”) pada Rabu (26/4/2017) mengumumkan laporan keuangan untuk kuartal I tahun 2017.

Danamon membukukan laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1 triliun di kuartal pertama tahun 2017, atau tumbuh 29 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh sejumlah faktor. Pendapatan bunga bersih tumbuh 5 menjadi Rp3,5 trilliun karena turunnya biaya dana. Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) tercatat membaik, yaitu sebesar 47,5 persen dibandingkan 48,3 persen pada setahun sebelumnya. Pada periode yang sama, kualitas aset yang membaik menghasilkan penurunan 26 persen pada biaya kredit menjadi Rp831 miliar.

"Fokus Bank untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas layanan melalui berbagai inisiatif transformasi terus menunjukkan hasil positif. Selain membukukan kinerja keuangan yang baik, Bank juga meraih beberapa penghargaan pada kuartal pertama, termasuk menjadi peringkat satu dalam survei kepuasan nasabah perbankan yang dilaksanakan oleh Infobank dan Institute of Service Management Studies," kata Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim.

Bank Danamon juga membukukan pertumbuhan pada segmen Enterprise, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Mortgage. Portofolio Enterprise, terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 9 persen menjadi Rp36 triliun. Kredit pada segmen UKM tumbuh 13 persen menjadi Rp 26,1 triliun. Secara bersamaan, kredit Mortgage tumbuh 25 persen menjadi Rp4,7 triliun.

Baca Juga: Bank Danamon Bagi Dividen 35 Persen dari Laba Bersih 2016

Di luar perbankan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 4 persen menjadi Rp 117 triliun pada akhir kuartal I tahun 2017 dibandingkan setahun sebelumnya. Adira Finance membukukan penurunan pembiayaan sebesar 3 persen secara year-on-year menjadi Rp43,8 triliun. Meskipun pembiayaan secara keseluruhan menurun, pembiayaan kendaraan roda empat baru Adira Finance tumbuh 5 persen dibandingkan setahun sebelumnya, sejalan dengan tren industri. Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 29 persen menjadi Rp9,4 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun.

Rasio CASA Membaik

Sejalan dengan target yang ditetapkan Manajemen untuk rasio kredit terhadap total pendanaan atau LFR sebesar 92 - 94 persen, Danamon mengurangi kebutuhan atas pendanaan. Dana Pihak Ketiga turun 9,3 persen secara year-on-year menjadi Rp100,7 triliun melalui pelepasan dana mahal Deposito. Sementara rasio Giro dan Tabungan (CASA) tumbuh menjadi 45 persen dari 41 persen pada setahun sebelumnya.

Rasio loan-to-funding dan permodalan sehat
Rasio kredit terhadap total pendanaan atau loan to funding ratio (LFR) berada pada posisi 92,8 persen dibandingkan dengan 90,2 persen setahun sebelumnya. Loan-to-funding ratio Danamon masih di bawah batas yang ditetapkan Bank Indonesia. Meskipun likuiditas yang ketat pada sistem perbankan pada umumnya, Danamon menjaga tingkat LFR pada level yang ditargetkan.

"Rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasian berada pada posisi 21,8 persen, sementara CAR bank only berada pada 23,2 persen," ujar Vera.

Baca Juga: Kredit Bank Danamon Tahun Lalu Turun 10 Persen

Fee income (Non-credit related) tumbuh 21 persen dari setahun sebelumnya Fee income (tidak termasuk credit related fee) Danamon tercatat pada Rp 295 miliar atau tumbuh sebesar 21 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi net underwriting profit Adira Insurance yang tumbuh 29 persen menjadi Rp142 miliar, cash management yang tumbuh 2 persen menjadi Rp77 miliar, serta bancassurance yang tumbuh 32 persen menjadi Rp77 miliar.

Danamon meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko yang pruden serta proses collection dan credit recovery yang disiplin. Total Kredit Bermasalah (non-performing loans/NPL) turun 6 persen menjadi Rp3,8 triliun, pada saat NPL industri naik 20 persen dibandingkan setahun sebelumnya. Rasio Biaya Kredit (Cost of Credit Ratio) juga membaik menjadi 2,7 persen dari 3,6 persen. Sementara itu, kredit yang telah direstrukturisasi turun 10 persen menjadi Rp 3,3 triliun. Rasio kredit bermasalah (Gross non-performing loans) Danamon tercatat pada 3,2 persen, yang masih di bawah batas yang ditentukan regulator yaitu 5 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI