Mensos: Perbankan Bisa Realisasikan Target PKH Non Tunai dan BPNT

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 27 April 2017 | 13:48 WIB
Mensos: Perbankan Bisa Realisasikan Target PKH Non Tunai dan BPNT
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Makassar, Sulawesi Selatan. [Dok Kementerian Sosial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Infrastruktur industri perbankan dinilai telah cukup memadai dalam merealisasikan target perluasan jangkauan Program Keluarga Harapan (PKH) Non Tunai dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahun 2018 mendatang.

Rencananya, jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) PKH ditambah sebanyak 4 juta KPM. Sehingga tahun depan total KPM mencapai 10 juta. Sementara BPNT yang saat ini menyasar 1,28 juta juga menjadi 10 juta KPM.

Hal tersebut disampaikan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Wilayah Timur di Hotel Swissbel, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (27/4/2017).

"Jaringan empat bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara) yakni BRI, BNI, Mandiri, dan BTN sangat luas, saya optimistis perluasan ini tidak akan menemui kendala berarti," ujar Khofifah.

Baca Juga: Mensos: Filsafat Keagamaan dan Kebhinekaan Kartini Sangat Dalam

Khofifah mengungkapkan, hasil pemetaan sementara, saat ini kurang lebih terdapat Outlet sebanyak 18.921 unit, EDC sebanyak 551.485 unit, Agen Bank/ e-Warong sebanyak 137.602 unit dan ATM sebanyak 60.992.

Belum lagi, pemanfaatan BNI Layanan Gerak (BLG) berbasis mobil multifungsi maupun Teras Kapal BRI yang melayani wilayah pesisir dan kepulauan Indonesia antara lain, Kepulauan Seribu, Maluku, dan Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur.

Seluruh infrastruktur tersebut, kata dia, cukup mampu mencover seluruh keluarga penerima manfaat. Meskipun, ia tidak menampik jika masih terdapat daerah terpencil yang mengalami blank spot jaringan internet.

"Penggunaan mesin edc sangat tergantung dengan koneksi internet, untuk daerah yang masih mengalami blank spot kami bersama Himbara dan Telkom berupaya menembusnya dengan penyediaan jaringan dan infrastruktur perbankan," tuturnya.

Khofifah menerangkan, target pembangunan tahun 2018 sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun Anggaran 2018 menetapkan tingkat kemiskinan 9 -10%, tingkat pengangguran terbuka 5,3 – 5,5% pada rasio gini 0.38. Target ditetapkan mengacu kepada jumlah penduduk miskin sesuai survei BPS pada bulan September 2016 sekitar 27,8 juta jiwa.

"Saya optimistis target tersebut bisa terpenuhi asalkan sinergi lintas sektoral ini mampu berjalan dengan baik. Bismillah," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI