Adapun akses keluar masuk tol akan berlokasi di Jalan Raya Bogor, Margonda, dan Cinere. Sementara itu, pembangunan jalan tol Depok-Antasari seksi I Antasari-Brigif ditargetkan selesai akhir tahun ini.
"Sekarang penyelesaian konstruksinya sudah mencapai 49,5 persen dengan pembebasan lahan 97 persen," ujarnya.
Kenyamanan konsumen properti selain ditopang aksesibiltias, kata Kepala Rumah Sakit Univesitas Indonesia (RSUI), Julianto Wicaksono, juga didukung kehadiran RSUI yang mulai beroperasi awal 2018.
"RSUI akan sekelas rumah sakit di Singapura, namun dengan biaya berobat yang lebih murah," ujarnya.
Baca Juga: Apartemen di Bekasi Dilarang Sedot Air Tanah
Dia menjelaskan, rumah sakit modern berkapasitas 300 tempat tidur ini akan menerapkan konsep Academic Health System yang berorientasi sepenuhnya pada penyediaan lahan pendidikan profesional bagi dokter, dokter gigi, keperawatan, farmasi dan kesehatan masyarakat secara terintegrasi.
"Sekarang masih 300 tempat tidur, tapi konstruksinya di tahap kedua akan disiapkan untuk 900 tempat tidur. Ini akan memunculkan nilai sewa tempat tinggal sementara untuk dosen atau keluarga pasien dan tamu. Kalau semua infrastruktur siap, bisnis hospital tourism pasti jalan, termasuk bisnis MICE, karena ada seminar-seminar di RSUI dan butuh itu penginapan," ujar Julianto.
Sesuai Peraturan Daerah nomor 08/2007, wilayah Kota Depok kini meliputi 11 kecamatan, antara lain Beji, Pancoran Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggis, Sawangan, serta Bojongsari.
Di sebelah barat, Kota Depok berbatasan dengan Tangerang Selatan, di selatan berbatasan dengan Bogor, di sisi timur berbatasan dengan Bogor dan Bekasi, serta di sebelah utara berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.
Dengan kondisi geografis itulah, terutama yang terakhir, Kota Depok sangat kuat ditujukan untuk menjadi wilayah penyangga ibu kota (DKI Jakarta). Dengan kemajuan pembangunannya saat ini, Depok semakin mengarah sebagai kota permukiman, pusat pendidikan, perdagangan dan jasa, serta pariwisata. (Antara)