BI: Inflasi April Rendah

Liberty Jemadu Suara.Com
Kamis, 27 April 2017 | 03:05 WIB
BI: Inflasi April Rendah
Suasana penjualan bahan pokok di Pasar Inpres Senen, Jakarta, Selasa (14/3) [suara.com/Kurniawan Mas'ud].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, memperkirakan inflasi pada April 2017 tidak akan terlalu tinggi.

"Untuk satu bulan IHK (indeks harga konsumen) mudah-mudahan inflasi rendah dan tidak terlalu tinggi," kata Dody di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Ia mengatakan inflasi yang kemungkinan rendah tersebut ditopang oleh deflasi karena dampak dari panen.

"Meskipun dari inflasi yang 'administered prices' kemungkinan masih akan ada inflasi karena terkait dengan pengaruh (penyesuaian) tarif dasar listrik yang masih akan dilakukan sampai Juni mendatang," ucap Dody.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2017 terjadi deflasi 0,02 persen. BPS menilai penurunan harga sejumlah bahan makanan menjadi penyumbang utama deflasi tersebut.

Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/4), mengatakan bahan makanan mengalami deflasi 0,66 persen sehingga andilnya terhadap deflasi Maret 2017 sebesar 0,14 persen.

Adapun komoditas pangan yang berkontribusi terhadap deflasi antara lain cabai merah 0,08 persen, beras 0,03 persen, cabai rawit 0,03 persen, ikan segar 0,02, telur ayam ras 0,02, dan bawang putih 0,01 persen.

"Penurunan harga yang lumayan tajam untuk beberapa pangan dominan tersebut, menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok pengeluaran bahan makanan," ujar Suhariyanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI