Masyarakat Asli Papua di Kabupaten Nabire, Papua, mengalami pelonjakan ekonomi. Hal ini seiring dengan kehadiran PT. Nabire Baru di Kampung Sima Distrik Yaur, Kabupaten Nabire Papua. Berdiri di lahan seluas 17.000 ha perusahaan perkebunan kelapa sawit ini membuka lapangan kerja yang kemudian menjadi ladang “mengais” nafkah bagi penduduk setempat yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan tetap.
“Investasi PT. Nabire Baru sekaligus mendorong ekonomi masyarakat setempat. Karena mayoritas warga yang direkrut sebagai karyawan di perusahaan ini telah menerima fasilitas seperti rumah karyawan (mess), akses kesehatan, pendidikan, serta fasilitas lainnya yang menunjang kebutuhan mereka sehari- hari,” papar CSR Manager PT. Nabire Baru, Yakobus Stefanus Muda ketika ditemui di Jakarta, Senin, (25/4/2017).
Sebelumnya, lanjut Yakobus, taraf kehidupan masyarakat di daerah ini terbilang rendah karena kesempatan kerja yang sangat terbatas, serta akses infrastruktur yang belum memadai. Pemerintah sendiri sebelumnya telah menjanjikan pembangunan infrastruktur strategis Papua, namun menurut Yakobus, hingga kini hampir seluruh wilayah Papua masih daerah tertutup, dan daerah terabaikan (blank spot).
“Begitu banyak tantangan yang membuat daerah ini sulit berkembang, pemerintah saat ini juga belum mampu mengatasi kesenjangan di wilayah Timur Indonesia secara optimal. Bahkan, sebelum kehadiran PT. Nabire Baru di Distrik Yaur masih banyak warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap,” imbuhnya.
Selain menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat Papua, Yakobus menyatakan pihaknya berkomitmen untuk menambah devisa negara melalui peningkatan produksi CPO nasional. Indonesia sendiri, dikatannya, menjadi salah satu negara penyumbang CPO terbesar dunia dengan total produksi sebanyak 34,5 juta ton.
“Ini satu hal yang harus kita syukuri bersama. Sudah sepatutnya pula kita kelola sumber daya ini dengan baik agar semua bisa merasakan manfaatnya. Kedepannya, kita ingin menjadi penopang kebutuhan minyak nabati dunia,” pungkas Yakobus.