Suara.com - Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar mengungkapkan sepanjang tiga bulan terakhir, PT. Bank Mandiri telah menyalurkan biaya kredit infrastruktur sebesar Rp202,8 triliun. Nilai ini naik 28 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Dana tersebut dialokasikan untuk pembiayaan jalan raya dan tol sebesar Rp19,5 triliun, transportasi sebesar Rp52,2 triliun, tenaga listrik Rp45,5 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp32,4 triliun, konstruksi sebesar Rp22,2 triliun, dan telematika sebesar Rp15,2 triliun.
"Yang paling besar itu realisasi tenaga listrik sebesar Rp28,2 triliun, dari komitmen Rp45,5 triliun," kata Royke di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan hal ini sebagai upaya membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur.
Selain itu, kata Kartika, Mandiri juga konsisten meningkatkan pembiayaan di sektor produktif. Misalnya, kredit ke sektor produktif tercatat tumbuh 13,0 persen menjadi Rp497,8 triliun, dimana kredit investasi tumbuh 15,0 persen dan kredit modal kerja tumbuh 11,9 persen.
Selain itu, kata Kartika, Mandiri juga konsisten meningkatkan pembiayaan di sektor produktif. Misalnya, kredit ke sektor produktif tercatat tumbuh 13,0 persen menjadi Rp497,8 triliun, dimana kredit investasi tumbuh 15,0 persen dan kredit modal kerja tumbuh 11,9 persen.