Jokowi Tegaskan Redistribusi Aset Bukan Bagi-Bagi Lahan

Selasa, 25 April 2017 | 09:09 WIB
Jokowi Tegaskan Redistribusi Aset Bukan Bagi-Bagi Lahan
Presiden Jokowi membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta Sabtu (22/4/2017). [Foto Rusman - Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Guna meningkatkan jumlah masyarakat yang memiliki sertifikat, Presiden memberikan target kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional mengenai jumlah sertifikat yang akan diserahkan kepada masyarakat setiap tahunnya. Tahun 2017, sebanyak 5 juta sertifikat tanah harus dikeluarkan, sedangkan tahun 2018 sebanyak 7 juta sertifikat dan tahun 2019 sebanyak 9 juta sertifikat tanah.

“Kemarin sudah kita mulai di Boyolali, sudah kita serahkan 10.055 sertifikat dan ini akan terus kita lakukan,” kata Presiden.

Banyaknya masyarakat yang belum memiliki sertifikat menyebabkan mereka tidak memiliki akses permodalan, baik ke bank, bank syariah, ventura capital, bank umum dan lembaga keuangan lainnya.

“Karena tidak memiliki jaminan. Karena dengan (sertfikat tanah) itu rakyat punya akses modal ke lembaga keuangan,” Presiden menerangkan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Luncurkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi

Lebih lanjut, Kepala Negara menyatakan bahwa saat ini pemerintah telah mengumpulkan 12,7 juta hektare lahan hutan dan 9 juta lahan yang akan dibagikan. Namun, program tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan visi pemerintah dalam rangka memperkecil kesenjangan dan ketimpangan di Tanah Air.

“Tapi redistribusi aset dan reforma agraria ini bukan bagi-bagi lahan. Saya enggak mau kita hanya bagi-bagi, kemudian tanah itu dijual lagi. Ini sebuah skema yang harus dibicarakan secara detail,” kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden berharap kongres ini akan menghasilkan masukan-masukan yang detail, konkrit dan riil bagi pemerintah untuk kepentingan masyarakat dan umat.

"Saya ingin kongres mengenai redistribusi aset ini diperdalam, dibahas secara detail," ungkap Presiden.

Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa dirinya telah mengutus sejumlah menteri untuk ikut berperan dalam perkembangan ekonomi mikro, kecil, dan menengah di Tanah Air. Peran para menteri sangat penting agar menghasilkan kemitraan yang saling menguntungkan.

"Ini akan saya paksakan. Bukan saya ajak lagi. Saya baru ketemu 1,2,3,4 baru setuju, tapi saya minta dengan jumlah yang lebih banyak karena ini menyangkut kemitraan yang betul-betul besar dan rakyat diuntungkan," ucap Presiden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI