Suara.com - Setiap orang pasti ingin hidup terjamin dan serba berkecukupan. Bahkan jika bisa mereka ingin hidup bergelimang harta. Namun tidak semua orang bisa mencapainya. Banyak dari mereka yang berjalan di kelas menengah dengan kondisi keuangan yang begitu-begitu saja. Hidup dalam kondisi yang pas-pasan di mana tidak kekurangan namun juga tidak kelebihan uang.
Data Forbes mengatakan bahwa saat ini orang-orang kelas menengah mulai bergerak. Ada yang menjadi orang kaya, tapi tak sedikit yang jatuh miskin. Sebuah pepatah mengatakan, “Kita adalah apa yang kita pikirkan” maka jika Anda ingin bergerak menjadi kaya, maka berpikirlah seperti orang kaya. Simaklah 5 perbedaan sikap dan pemikiran antara orang kaya dan kelas menengah berikut ini.
Tabungan
Salah satu kebiasaan masyarakat kelas menengah adalah menabung tanpa upaya meningkatkan jumlah pemasukan setiap tahunnya. Jika menurut Badan Pusat Statistik (2013), rata-rata pendapatan orang Indonesia sekitar Rp32 juta per tahun dan menyisihkan sebesar 10 persennya untuk ditabung maka hanya Rp3,2 juta per tahun yang terkumpul.
Berbeda dengan orang kaya, mereka berusaha meningkatkan pendapatan dan juga pemasukan dalam tabungan mereka. Mereka tidak merasa cukup hanya dengan satu pendapatan, tetapi berusaha mencari pendapatan lain sehingga menambah jumlah tabungan mereka.
Fokus Masa Depan
Sebagian besar kelas menengah berpikir bahwa masa lalu lebih baik dari saat ini. Terlebih bagi mereka yang tumbuh besar di tahun 90-an di mana krisis ekonomi belum terjadi, harga barang-barang murah, BBM selalu ada dan akses finansial lebih mudah. Sedangkan bagi Anda yang tidak pernah hidup di era tersebut, setidaknya pernah mendengar tentang lebih nyamannya hidup di jaman itu.
Kisah tersebut bahkan diteruskan dari generasi ke generasi seolah tidak menyadari bahwa betapa bahayanya selalu terdoktrin oleh masa lalu. Mereka yang yakin bahwa hari kemarin lebih baik dari hari ini sesungguhnya akan sulit untuk bergerak maju, apalagi untuk sukses.
Lain halnya dengan orang kaya, mereka selalu berpikir maju, yakin bahwa hari esok lebih baik dari hari kemarin. Mereka optimis bahwa di masa depan mereka akan memperoleh banyak peluang dan berhasil meraih kesuksesan. Mereka menghargai masa lalu dengan mengambil pelajaran baik darinya untuk menghadapi masa depan. Orang yang yakin akan kesuksesannya tidak akan terkungkung pada masa lalu.
Kelas Menengah Melihat Orang Kaya Itu Sombong
Sebagian orang menganggap bahwa orang kaya itu angkuh, sombong dan menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, apalagi yang tidak sekaya mereka. Memang ada yang demikian, tapi hanya sebagian. Orang yang sukses dan kaya sebenarnya tidak seperti itu.
Bukan sombong, tetapi percaya diri. Mereka percaya diri karena berulang kali keluar dari zona nyaman dan nyaris selalu berhasil. Meskipun mereka juga pernah gagal, mereka tetap percaya diri dan mengambil pelajaran berharga dari kegagalan itu. Selanjutnya mereka tetap berjuang dan bahkan lebih kuat setelah mendapat kegagalan.
Cara Melihat Uang
Mereka yang berasal dari kelas menengah, yang cerdas, berpendidikan tinggi dan sukses ketika mereka mendapat uang, dalam sekejap berubah pikiran dan ketakutan. Takut kemakmurannya turun dan uangnya menipis. Masyarakat kelas menengah melihat uang sebagai sesuatu yang harus selalu dicintai dan dijaga layaknya kekasih yang setia kepada pasangannya.