Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur di Provinsi Jambi pada tahun 2017 sebesar Rp1,24 triliun, yang terbagi untuk mendukung kedaulatan pangan dan ketahanan air sebesar Rp 470,85 miliar, memperkuat konektivitas Rp465,75 miliar, infrastruktur permukiman Rp196,74 miliar dan penyediaan Perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah Rp114,5 miliar. Selain itu Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Infrastruktur di Jambi tahun ini sebesar Rp 452,27 miliar. Dengan dukungan tersebut, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Jambi yang lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar 4,37 persen.
Untuk mendukung kedaulatan pangan serta meningkatkan produktivitas di sektor pertanian, Kementerian PUPR membangun 410 hektar jaringan irigasi permukaan, rehabilitasi/peningkatan 3.815 hektar jaringan irigasi permukaan dan 4.775 hektar jaringan irigasi rawa.
Pada Daerah Irigasi (D.I) Batang Asai di Kabupaten Sarolangun dengan luas 5.850 hektar akan dibangun Bendung dan Saluran Suplesi yang ditargetkan selesai pada tahun 2019. Anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 350 miliar melalui kontrak tahun jamak, dimana tahun 2017 ini dianggarkan Rp 22,1 miliar. Proyek tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) bidang PUPR.
Tahun ini juga dilaksanakan penyelesaian Bendung di D.I Limun Singkut, Kabupaten Sarolangun yang telah dilaksanakan sejak 2015 yang mencakupi area layanan seluas 2.468 hektar. Bendung yang menghabiskan anggaran Rp 70,9 miliar tersebut memiliki kapasitas 3.159 m3/detik. Saat ini progresnya telah mencapai 92,24 persen dan ditargetkan rampung pada Juni 2017.
Baca Juga: ULP/POKJA Jadi Ujung Tombak Pembangunan Infrastruktur PUPR
Dalam penanganan banjir yang diakibatkan oleh meluapnya Sungai Batanghari, sejak tahun 2014 telah dilaksanakan pembangunan prasarana pengendalian banjir yang meliputi sistem Danau Teluk, Sungai Tembuku, Sungai Asam dan Danau Sipin berupa perbaikan alur sungai, rehabilitasi pintu air, pembangunan pintu air dan stasiun pompa dan bangunan pelengkapnya. Progresnya saat ini telah mencapai 84,64 persen dan ditargetkan selesai tahun 2017 dengan total anggaran mencapai Rp 300 miliar.
“Selain infrastruktur besar, kami juga ditugaskan menyediakan lapangan kerja melalui pembangunan infrastruktur dengan skema padat karya,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Jumat (21/4/2017).
Sementara untuk program padat karya bidang SDA dianggarkan sebesar Rp 15,4 miliar untuk 77 lokasi di provinsi tersebut. Kegiatannya berupa Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yaitu program pemberdayaan untuk perbaikan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di perdesaan.
Untuk meningkatkan konektivitas, akan dibangun Jembatan Sei Rambut di Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun ini. Jembatan dengan panjang 612 meter dibangun menggunakan beton pracetak, dengan perkiraan biaya mencapai Rp 280,22 miliar. Jembatan Sei Rambut sangat dibutuhkan warga Jambi sebagai penunjang pengangkutan logistik menuju Pelabuhan Ujung Jabung.
Jembatan kedua adalah Jembatan Batanghari III di Kabupaten Muaro Jambi dengan panjang 1.024 meter dan akan dikonstruksi menggunakan main span. Jembatan Batanghari III dibangun untuk mengurangi beban Jembatan Batanghari I yang dianggap sudah tidak memadai daya tampungnya. Untuk pembangunan jembatan Batanghari III, Kementerian PUPR mengalokasikan dana mencapai Rp 351,19 miliar.
Sementara untuk kegiatan padat karya di sektor konektivitas, ditargetkan pemeliharaan rutin mencapai 1.276,9 km jalan dengan perkiraan dana sebesar Rp 18,03 miliar dengan kegiatan pembersihan median dan drainase serta pengecatan trotoar.