Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan berbagai infrastruktur di Provinsi Kalimantan Timur guna mendorong peningkatan investasi. Investasi di Kaltim sendiri selama ini didominasi oleh pertambangan dan perkebunan. Pada tahun 2017, alokasi dana Kementerian PUPR di Kaltim sebesar Rp2,23 triliun yang diprioritaskan untuk peningkatan konektivitas, ketahanan air dan pangan, perumahan rakyat dan permukiman.
Salah satu infrastruktur prioritas untuk mendukung konektivitas yakni pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,35 kilometer bernilai investasi Rp9,97 triliun. Pembangunan jalan tol ini dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yaitu PT Jasa Marga Balikpapan-Samarinda dan mendapatkan dukungan dari Pemerintah. Jalan tol yang ditargetkan beroperasi keseluruhan pada 2019, dimana saat ini progres fisiknya telah mencapai 12,82 persen sedangkan proses pembebasan lahan telah mencapai 85,49 persen.
Dari lima seksi yang ada, Kementerian PUPR dan Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan dukungan pembangunan konstruksi seksi 1 dan seksi 5 sehingga proyek jalan tol tersebut layak secara finansial. Sementara untuk seksi 2,3 dan 4 menjadi tanggung jawab BUJT yaitu PT. Jasa Marga Balikpapan.
Untuk Seksi 1 (Balikpapan KM 13 – Samboja) sepanjang 22,03 km, konstruksinya menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp1,5 triliun dan APBN sebesar Rp271 miliar untuk pembangunan Jembatan Manggar. Seksi tersebut ditargetkan selesai pada 2017 atau dua tahun sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), saat ini progres fisik telah mencapai 53,8 persen sedangkan progres pembebasan lahannya mencapai 95,16 persen.
Baca Juga: Wujudkan Program Sejuta Rumah, Pemerintah Kurangi Rumah Tak Layak
Sedangkan untuk seksi 5 (Bandara Sepinggan – Balikpapan KM 13) sepanjang 11,09 km, anggarannya sebesar Rp848,55 miliar ditargetkan selesai pada 2018, saat ini progres fisiknya telah mencapai 3,6 persen dan pembebasan lahan telah mencapai 60,80 persen.
“Saat ini progresnya sudah cukup baik, mudah-mudah bisa berjalan lancar dan bisa beroperasi pada 2018,” jelas Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam keterangan resmi, Selasa (18/4/2017).
Hingga saat ini, konstruksi Tol Balikpapan-Samarinda berjalan simultan dengan pembebasan lahan agar proses pengerjaan dapat memenuhi target waktu penyelesaian.
Sedangkan progres seksi lainnya yang dikerjakan oleh BUJT, yaitu seksi 2 (Samboja – Muara Jawa), seksi 3 (Muara Jawa – Palaran) dan seksi 4 (Palaran-Samarinda) dengan total panjang 66,23 km, rata-rata progres lahannya adalah 81,29 persen dan progres fisik 1,89 persen.
Selain aspek konektivitas di Kaltim, Kementerian PUPR juga melaksanakan program prioritas di bidang Sumber Daya Air (SDA) yakni mendukungketahanan pangan, melalui pembangunan dua bendungan yakni Marangkayu dan Teritip.
Bendungan Marangkayu di Kutai Kertanegara yang ditargetkan rampung 2017 rencananya memiliki volume tampungan sebesar 12,37 juta m3 dengan luas genangan 455 hektar yang memiliki manfaat untuk irigasi seluas 4.500 Ha, air baku 0,45 m3/detik, berpotensi sebagai pembangkit tenaga listrik sebesar 1,35 MW dan mereduksi banjir 0,73 m3/detik. Biaya konstruksinya berasal dari APBN Rp63,04 miliar yang digunakan untuk pekerjaan spillway dan APBD sebesar Rp288,57 miliar untuk pekerjaan tubuh bendungan.
Sedangkan Bendungan Teritip yang juga rampung tahun ini,menghabiskan dana mencapai Rp262 miliar dalam pembangunannya. Bendungan Teritip berdaya tampung 2,43 juta m3 dengan luas genangan mencapai 94,80 hektar. Bendungan tersebut nantinya memiliki manfaat sebagai air baku sebanyak 260 liter/detik.