Suara.com - Waktu adalah sesuatu yang sangat berguna karena waktu tidak akan terulang lagi. Oleh karena itu, jangan main-main dengan waktu.
Jika merasa belum sepenuhnya bisa menghargai waktu, inilah momen yang tepat untuk berubah. Simak cara memanfaatkan waktu sebaik-baiknya berikut ini agar tidak menyesal di masa datang:
Jadi sekretaris buat diri sendiri
Tahu dong, pekerjaan sekretaris. Bikin agenda, mencocokkan jadwal, mengatur segala kegiatan kerja atasan. Demi waktu yang tak akan terulang kembali, jadilah sekretaris buat diri sendiri. Kita mesti bisa mengatur diri agar gak terjebak dalam aktivitas yang gak mendatangkan manfaat.
Misalnya kebanyakan begadang hanya untuk ngobrol atau main gaple. Mending waktunya dipakai buat tidur agar besok kerja bisa fresh.
Tentukan prioritas
Setelah bisa mengatur kegiatan, kita harus mampu menentukan prioritas dalam aktivitas tersebut. Begadang main gaple pun sebetulnya perlu, misalnya buat sosialisasi. Tapi lihat dulu urutan prioritasnya. Jika besok libur atau memang lagi mendapat jatah ronda, gak ada salahnya meluangkan waktu buat hal seperti itu.
Sebaliknya, ketika ada kegiatan yang lebih mendesak, tinggalkan aktivitas semacam itu. Prioritas tiap orang berbeda.
Manfaatkan teknologi
Hidup di era teknologi amatlah menguntungkan. Begitu banyak alat atau mesin yang bisa membantu menghargai waktu.
Salah satunya, aplikasi dalam smartphone. Dalam hape canggih itu tersedia aplikasi pengingat agar waktu kita nggak terbuang percuma. Misalnya mau nongkrong malam-malam, atur alarm 2 jam.
Setelah 2 jam hang out, alarm akan menyala. Itu saatnya kita pulang, seperti Cinderella yang harus pulang ketika tiba waktunya.
Belajar tanpa batas
Salah satu cara terbaik untuk menghargai waktu adalah belajar dari penyesalan orang lain. Kita bisa mengamati orang-orang di sekitar kita.
Lihat apakah ada yang pernah main-main soal waktu lalu menyesal. Lalu, pelajari apa respons orang itu. Jika bisa bangkit, teladanilah. Tapi kalau mengulang-ulang kesalahan, kalian sudah tahu jawabannya.
Woles aja
Saking pengin suksesnya, lantas kerja tanpa kenal waktu. Walhasil, kehidupan sosial terganggu. Yang lebih parah, kondisi fisik dan mental ikut kena.
Alih-alih masa depan cemerlang, malah banyak waktu terbuang buat pengobatan dan perawatan. Uang hasil kerja keras pun tersedot untuk hal yang sebenarnya bisa dihindari itu.
Makanya, woles saja dalam menjalankan karier atau usaha. Seperti nama program lawak jadul, Sersan: Serius tapi Santai.
Waktu sudah semestinya dihargai biar gak menyesal di kemudian hari. Penyesalan selalu datang terlambat, kayak kereta jarak jauh. Keterlambatan kereta tentunya diikuti dengan gerundelan penumpang.
Tapi, di sisi lain, pihak pengelola kereta seperti sudah merasa kebal dengan gerundelan itu karena sudah jadi kebiasaan. Menyesal, minta maaf, tapi begitu lagi.
Nggak ada yang diubah. Keterlambatan itu pun diulang, sampai akhirnya pemimpin yang tegas datang.Sistem kereta dirombak, pegawai yang lelet ditalak. Nggak ada lagi keterlambatan.
Sebenarnya itulah yang seharusnya dilakukan ketika pertama kali merasa menyesal. Jangan mengulangi perbuatan yang sama, bila nggak mau terus-terusan menyesal, hingga akhirnya konsekuensi yang lebih besar datang.
Baca artikel Duit Pintar lainnya:
Benarkah Bekerja Mengikuti Passion Hanya Omong Kosong Belaka?
Waktu Gak Bisa Diulang, Kejar Karir Baru Cinta Sah-sah Aja Kok
Kerja Freelance Bukan Halangan Buat Cermat Mengelola Keuangan Kamu Loh
Published by Duitpintar.com |