Lihat apakah ada yang pernah main-main soal waktu lalu menyesal. Lalu, pelajari apa respons orang itu. Jika bisa bangkit, teladanilah. Tapi kalau mengulang-ulang kesalahan, kalian sudah tahu jawabannya.
Woles aja
Saking pengin suksesnya, lantas kerja tanpa kenal waktu. Walhasil, kehidupan sosial terganggu. Yang lebih parah, kondisi fisik dan mental ikut kena.
Alih-alih masa depan cemerlang, malah banyak waktu terbuang buat pengobatan dan perawatan. Uang hasil kerja keras pun tersedot untuk hal yang sebenarnya bisa dihindari itu.
Makanya, woles saja dalam menjalankan karier atau usaha. Seperti nama program lawak jadul, Sersan: Serius tapi Santai.
Waktu sudah semestinya dihargai biar gak menyesal di kemudian hari. Penyesalan selalu datang terlambat, kayak kereta jarak jauh. Keterlambatan kereta tentunya diikuti dengan gerundelan penumpang.
Tapi, di sisi lain, pihak pengelola kereta seperti sudah merasa kebal dengan gerundelan itu karena sudah jadi kebiasaan. Menyesal, minta maaf, tapi begitu lagi.
Nggak ada yang diubah. Keterlambatan itu pun diulang, sampai akhirnya pemimpin yang tegas datang.Sistem kereta dirombak, pegawai yang lelet ditalak. Nggak ada lagi keterlambatan.
Sebenarnya itulah yang seharusnya dilakukan ketika pertama kali merasa menyesal. Jangan mengulangi perbuatan yang sama, bila nggak mau terus-terusan menyesal, hingga akhirnya konsekuensi yang lebih besar datang.
Baca artikel Duit Pintar lainnya:
Benarkah Bekerja Mengikuti Passion Hanya Omong Kosong Belaka?
Waktu Gak Bisa Diulang, Kejar Karir Baru Cinta Sah-sah Aja Kok