Gilatrip.com, Startup Penggali Potensi Pariwisata Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Selasa, 18 April 2017 | 10:46 WIB
Gilatrip.com, Startup Penggali Potensi Pariwisata Indonesia
Zulham Anas (Kiri), Rheza Dewandharu (Kanan). [Dok Gilatrip.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kini dunia e-commerce semakin melebar, tak terkecuali di industri pariwisata. Salah satu startup baru Gilatrip.com yang mempertemukan antara pihak yang ingin menawarkan jasa sebagai guide, travel advisor, dan organizer dengan turis, baik domestik maupun mancanegara. 

Berbeda dengan perusahaan jasa travel lainnya yang bersifat independen, Gilatrip.com justru ingin mengajak seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mengambil bagian dalam menemukan destinasi baru yang menarik, serta berperan aktif melestarikannya. 

“Prinsipnya, kami ingin menjadi platform yang menghubungkan antara  travel guide, dan traveler untuk dapat menjelajahi lebih jauh destinasi wisata dalam negeri, baik wisata alam, wisata sejarah, wisata kuliner, atau jenis wisata lainnya,” papar CEO Gilatrip.com, Zulham Anas di kantornya, Jakarta, Selasa (18/4/2017).

Dengan mottonya, Explore More, Love More Together, Gilatrip.com ingin memberikan sensasi liburan yang berbeda bagi para traveller. Tak hanya diajak menikmati keindahan panorama alam, traveller juga berkesempatan merasakan budaya asli dan tradisi lokal suatu daerah lewat  kerjasama dengan local guide yang siap mengajak para customer berkeliling daerah, mencicipi hidangan khas wilayah setempat, serta mengenal lebih jauh budaya asli disana. 

Baca Juga: Irfan Wahid, Seniman Sekaligus Pengusaha Industri Kreatif

“Ini tujuan kami mengajak masyarakat daerah setempat berpartisipasi, agar mereka bisa memamerkan potensi wisata di daerahnya, yang mampu menimbulkan daya pikat sehingga bisa merekomendasikan tempat tersebut ke rekan- rekan lainnya.  Cara ini, saya kira efektif untuk menarik minat wisatawan lebih luas lagi,” kata Zulham menjelaskan. 

Untuk itu, Gilatrip.com yang di bawah bendera PT Trip Hebat Nusantara menyediakan dua program pilihan di platformnya, yakni  “Be a Guide”  dimana masyarakat bisa menjadi guide lokal yang memperkenalkan keunggulan daerahnya sekaligus mengembangkan potensi wisata, perekonomian, yang menjadi nilai jual daerahnya. 

Sementara, dalam program “Be a Traveler” ditujukan bagi para pelancong  yang tengah memilih- milih destinasi wisata yang ingin mereka kunjungi bersama rombongan atau perorangan. Pilihan destinasi wisatanya juga sangat beragam, hampir mencakup seluruh provinsi, dan pulau- pulau di Indonesia. Sebut saja Pulau Pahawang, Pulau Harapan, Pulau Pari, hingga Lombok yang terkenal dengan pantai nan eksotis. Atau, Pulau Kei yang masih jarang terjamah wisatawan sehingga masih sangat asri dan jauh dari hiruk pikuk aktifitas pelancong. Hingga wisata Raja Ampat yang tengah menjadi salah satu primadona wisata di negara kita. 

Ditemui, dalam kesempatan yang sama, Chief Marketing and Creative Gilatrip.com,  Rheza Dewandharu menjelaskan,  Gilatrip.com memiliki dua jenis paket perjalanan yang dapat dipilih sesuai keinginan, yakni, Open Trip atau Private Trip. Masing-masing pilihan tersebut, dikatakan Rheza memiliki keunggulan tersendiri. Selain itu, terdapat pula beragam kategori pilihan paket kegiatan wisata yang menarik seperti Adventure,  Events & Festival, Nature, History & Culture, hingga olahraga Extreme bagi Anda yang memiliki cukup ‘nyali’ untuk mengadu adrenalin. 

“Paket- paket liburan yang kita sediakan sangat komplit, Anda bisa memilih open trip untuk perjalanan bersama rombongan, atau private trip untuk Anda yang ingin menikmati perjalanan khusus tanpa bergabung dengan kelompok lain.  Sedangkan, mengenai tarif liburan kami menawarkan harga yang kompetitif sehingga Anda tak perlu khawatir soal budget liburan,” kata Rheza menarangkan. 

Adapun keunikan lain yang terdapat dalam Gilatrip.com, yaitu mengimbau kepada para pengguna jasa  travel ini untuk menggunakan hastag #kitabukanturis setiap mereka menshare foto- foto atau video di media sosial.  Rheza mengaku, hashtag ini memang memiliki filososfi tersendiri. Yakni, agar  wisatawan merasa lebih ‘membumi’ dengan daerah yang ia kunjungi, dan timbul rasa memiliki yang kuat. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI