Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisi kuliah umum di Sekolah Tinggi Akutansi Negara. Ani bicara soal pengelolaan ekonomi Indonesia.
Di sana Ani mengibaratkan mengelola perekonomian sama seperti mengelola hubungan percintaan.
"Mengelola ekonomi itu sama aja kayak orang pacaran. Ada supplay sama demandnya," kata Ani di Tangerang, Senin (17/4/2017).
Ani menjelaskan ekonomi bergerak berdasarkan hukum permintaan dan penawaran. Harga barang akan tinggi apabila produksi sedikit sedangkan permintaan tinggi. Sementara harga barang akan turun apabila produksinya melebihi permintaan.
Baca Juga: Aviliani Tolak Ide Pemisahan Ditjen Pajak Dari Kemenkeu
"Mengelola ekonomi kalau terlalu banyak atau berlebih jadinya murah, sama seperti mengelola pacaran. Kalau pacaran perasaannya jangan suka diobral nanti murahan. Makanya kalau kasih perhatian jangan terlalu banyak," ujarnya.
Lebih jauh dia Ani menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi sangat bergantung pada sejumlah faktor. Yaitu, konsumsi, investasi, perdagangan luar negeri, dan belanja pemerintah.
Ekonomi akan sehat jika demand meningkat. Daya beli masyarakat terjaga. Korporasi juga begitu, bakal menambah investasi jika confidence-nya terhadap perekonomian Indonesia meningkat.
"Konsumsi dan investasi adalah dua faktor terbesar yang menggerakkan demand di Indonesia," ujar Ani.
Baca Juga: Wamenkeu Heran Rakyat Belum Sejahtera Meski APBN Selalu Naik