Presiden RI Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Plt. Gubernur DKI Jakarta Soemarsono menekan tombol sirene sebagai tanda diresmikannya pengoperasian Jalan Tol Akses Tanjung Priok sepanjang 11,4 Km, hari ini, di Jakarta, Sabtu (15/4/2017).
Presiden Jokowi dalam sambutannya mengatakan dengan dioperasikannya jalan tol ini maka keluar masuk kontainer dari Pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan utama Indonesia akan lebih cepat dan lancar sehingga meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia. Ditambahkannya pembangunan jalan tol yang dimulai sejak tahun 2008 ini sempat mengalami permasalahan pengadaan lahan dan ketidaksesuaian mutu beton sebanyak 69 pilar sehingga dilakukan pembongkaran dan pergantian. Dengan kendala tersebut, penyelesaian jalan Tol Akses Tanjung Priok mengalami keterlambatan hingga 5 tahun.
"Sekitar 3.600 truk kontainer akan lalu lalang di jalan tol ini. Dengan adanya tol akses Tanjung Priok ini, kecepatan keluar masuk pelabuhan kontainer dapat ditingkatkan, artinya kapal- kapal petikemas tersebut bisa dilayani dengan baik," jelas Presiden Jokowi.
Baca Juga: Jokowi: Tol Tanjung Priok akan Dilalui 3600 Kontainer Tiap Hari
Turut hadir dalam peresmian tersebut Anggota Komisi V DPR-RI, Nusyirwan Soejono, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G Masassya, Direktur Jenderal Binamarga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna dan Pejabat Tingkat Madya dan Pratama Kementerian PUPR lainnya.
Menteri Basuki yang ditemui usai acara mengatakan bahwa jalan Tol Akses Tanjung Triok merupakan jalan tol yang diresmikan pertama dari 392 Km jalan tol yang akan diresmikan sepanjang tahun 2017 ini. Selain itu, Kementerian PUPR saat ini tengah melaksanakan proses pengadaan lahan pada Seksi W2 sepanjang 6 Km yang akan menghubungkan jalan Tol Akses Tanjung Priok dengan Tol Dalam Kota dan ditargetkan akan rampung pada akhir tahun 2019 bila tidak ada kendala pembebasan tanah dan pembiayaan.
"Namun demikian kita perlu memonitor hubungan antara pola transportasi dan tata guna lahan yang berubah dengan keberadaan ruas tol baru ini," tambah Menteri Basuki.
Sementara itu Direktur Jenderal Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto dalam laporannya menyampaikan dengan kehadiran jalan tol ini akan meningkatkan kapasitas jalan metropolitan Jakarta dan semakin memperkuat konektivitas dalam mengembangkan potensi ekonomi Indonesia, mengurangi waktu tempuh dan menurunkan biaya transportasi.
Selain itu jalan tol yang dibangun dengan biaya konstruksi Rp 4,1 triliun ini juga menjadi percontohan jalan tol ramah lingkungan yang dilengkapi dengan sound barrier terutama yang berada disamping Rumah Sakit Koja sehingga tidak mengganggu ketenangan aktivitas rumah sakit.
Jalan Tol Akses Tanjung Priok terdiri dari lima seksi yakni Seksi E-1 Rorotan-Cilincing (3,4 Km), E-2 Cilincing-Jampea (2,74 Km), E-2A Cilincing-Simpang Jampea (1,92 Km) dan NS Link Yos Sudarso-Simpang Jampea (2,24 Km) dan NS Direct Ramp (1,1 Km).