Suara.com - PT Wijaya Karya atau Wika (Persero) bersama PT Pembangunan Bali Mandiri (PBM), siap membangun bandar udara baru di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Bali Utara. Pembangunan ini dilakukan untuk menunjang pariwisata di Pulau Dewata itu.
"Kami sangat mendukung program pemerintah berkenaan dengan percepatan pembangunan infrastruktur di Tanah Air, termasuk rencana pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata di Pulau Bali, tepatnya di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng," kata Presiden Direktur PT Wika, Bintang Perbowo, saat dihubungi di Denpasar, Jumat malam (14/4/2017).
Pihaknya mengaku, sudah sangat berpengalaman dalam membangun bandar udara secara konsorsium dengan BUMN lainnya maupun dengan perusahaan swasta seperti yang telah rampung di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Balikpapan di Kalimantan Timur, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, dan tempat lainnya.
Konsorsiun Wika-PBM tersebut akan membuka peluang atau kesempatan bagi BUMN, BUMD, Perusda Bali ataupun perusahaan lainnya untuk bergabung dalam konsorsium pembangunan bandara tersebut. Proyek ini menelan biaya konstruksi sekitar Rp4,8 triliun, yang diperlukan sebagai sarana pendukung program 20 juta per tahun wisman masuk Indonesia.
Baca Juga: Bocoran Desain iPhone 8 di Dunia Maya Bikin Kecewa
Saat ini, pihaknya sedang menunggu penetapan lokasi secara definitif dari Kementerian Perhubungan berupa titik-titik koordinat, batas-batas "runway" dan terminal diatas lahan Desa Kubutanbahan.
"Selanjutnya, pihak konsorsium akan segera memperdalam studi desain (DED) yang paling efisien dengan waktu penyelesaian yang lebih cepat serta biaya yang paling murah dibandingkan dengan perusahaan lainnya, sehingga proyek tersebut benar-benar ekonomis dan feasible," ujar dia.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan semestinya realisasi pembangunan bandar udara baru di Kabupaten Buleleng bisa dipercepat karena telah mengantongi persetujuan dari sejumlah pemangku kepentingan terkait.
"Saya sudah bilang ke Menhub. Prinsipnya untuk kebutuhan, Menhub sudah setuju, Menpar setuju, Gubernur sudah setuju, seharusnya ini (pembangunan Bandara Buleleng-red) bisa cepat," kata Arief Yahya. [Antara]
Baca Juga: Kronologis Diusir Usai Jumatan, Djarot: Saya Nggak Apa-apa