Khofifah: Kemiskinan di Desa Dua Kali Lipat Dibanding Kota

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 14 April 2017 | 14:43 WIB
Khofifah: Kemiskinan di Desa Dua Kali Lipat Dibanding Kota
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. [Dok Kementerian Sosial]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan civitas akademika agar tidak bersikap apatis dan apolitis terhadap kondisi bangsa. Sebaliknya, harus turut berpartisipasi penuh sebagai penggerak dan pengawal pembangunan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Khofifah dalam kuliah umum di Insititut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (14/4). Kuliah umum yang mengangkat tema "Urgensi Peran Perguruan Tinggi Islam dalam Menanggulangi Masalah-Masalah Sosial" tersebut diikuti ratusan mahasiswa dan dosen pengajar.

"Kebanyakan civitas akademika utamanya mahasiswa mengambil jarak dengan partai politik, kurang peduli dengan kondisi kekinian bangsa dan eksklusif," ujarnya.

Baca Juga: Mensos Minta Pemda Integrasikan Bansos Daerah dengan KKS

Menurut Khofifah, saat ini juga ditemukan gaya hidup hedonisme dan konsumerisme di kalangan mahasiswa, inilah yang membuat masih adanya sebagian mahasiswa di negeri ini yang kurang progresif, tidak kritis, bahkan ada yang tidak memiliki orientasi yang jelas, tidak memiliki kepedulian sosial, dan lain sebagainya. Padahal, sebagai linkage actor yang memiliki energi besar, mahasiswa harus mampu mengagregasi kepentingan rakyat.

Khofifah mengajak mahasiswa agar selain menuntut ilmu dan mendapatkan prestasi akademik setinggi-tingginya juga memiliki peran yang signifikan dalam membangun bangsa ini.

"Peduli sosial tidak cukup kalau tidak berbekal ilmu, juga sebaliknya. Jadi keduanya harus berjalan beriringan, karena menangani kemiskinan juga membutuhkan pendekatan multidisiplin ilmu," imbuhnya.

Sementara itu terkait desa mandiri, Khofifah mengatakan kerjasama yang dilakukan dengan perguruan tinggi diimplementasikan saat mahasiswa melaksanakan kuliah kerja nyata.

Nantinya mahasiswa melakukan berbagai program kegiatan untuk mengatasi berbagai persoalan sosial kemasyarakatan.  Hal ini sangat penting, mengingat mereka tidak sekadar membangun desa dan menjadikannya mandiri namun turut membangun negeri. "Ditambah terkait pentingnya daya saing, ini peran perguruan tinggi sangat penting," ujarnya.

Khofifah mengatakan, mahasiswa bisa ikut membantu pemerintah antara lain melalui kemitraan dengan Kementerian Sosial dalam melakukan penyisiran terhadap masyarakat miskin di desa tempatnya KKN. Dengan demikian, tidak ada masyarakat miskin yang tercecer yang tidak memperoleh bantuan sosial sebagaimana amanat nawacita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI