Delution Rancang Arsitektur dengan Kultur Khas Indonesia

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 14 April 2017 | 10:18 WIB
Delution Rancang Arsitektur dengan Kultur Khas Indonesia
Hasil karya perusahaan konsultan perencanaan arsitektur dan desain interior Tanah Air, Delution. [Dok Delution]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perusahaan konsultan perencanaan arsitektur dan desain interior Tanah Air, Delution berhasil meraih penghargaan International Architizer A+ Awards 2017 kategori Arsitektur dan Hunian Kecil versi Public Choice lewat hasil karyanya yakni Splow House. Atas pencapaian ini, CEO Delution Muhammad Egha mengucapkan terimakasih kepada seluruh pendukung yang telah memberikan voting untuk Delution.

“Alhamdulillah, terimakasih yang sebesar- besarnya kepada teman- teman, keluarga, media, serta para sahabat lainnya yang sudah meluangkan waktu untuk memvote kami,” kata Egha di Jakarta, Jumat (14/3/2017).

Ia menyatakan bulan Mei mendatang dirinya bersama dengan partner lainnya akan datang ke New York untuk menerima penghargaan resmi bersama beberapa peserta dari seluruh dunia. Secara khusus, Egha juga mengucapkan terimakasih kepada tim arsitek, dekorator, kontraktor, dan beberapa pihak yang turut bekerja sama dalam proyek yang akhirnya menang di kompetisi tingkat internasional ini.

Baca Juga: Ini Ciri Khas Karya Arsitektur dan Desain Interior Delution

“Insya Allah, Mei nanti kami akan ke New York untuk menerima penghargaan bersama para arsitek, dan desainer lain dari manca negara. Secara khusus kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang membantu pengerjaan proyek Splow House ini,” paparnya.

Gerakan online untuk memenangkan Delution dalam kompetisi ini sudah dilakukan sejak Maret 2017 lalu. Dukungan berdatangan dari para arsitek, seniman, pebisnis, komunitas, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang turut berbangga mengusung Delution sebagai salah satu finalis asal Indonesia. Egha mengaku, tantangan yang dihadapi cukup berat mengingat mereka harus berhadapan dengan arsitek lain dari luar negeri seperti dari Amerika Serikat, China, dan Estonia untuk memenangkan kategori Arsitektur hunian kecil ini.

“Kami merupakan salah satu nominasi dari Indonesia, dan pada saat itu saingan kami juga cukup berat. Yakni beberapa arsitek dari luar negeri yang telah memiliki nama besar. Namun, dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat indonesia, akhirnya membawa kami sebagai juara dalam ajang ini,” ujar pengusaha muda yang telah merintis bisnis sejak tahun 2013 ini.

Architizer A+Awards sendiri adalah suatu penghargaan Internasional yang lebih dari sekedar melibatkan komunitas arsitektur sebagai pesertanya, namun juga melibatkan fashion, penerbitan, desain produk, pengembangan real estate, dan teknologi dari seluruh dunia. Program penghargaan ini sendiri berfungsi untuk mengingatkan dunia betapa pentingnya arsitektur yang tak hanya berupa bentuk dan ruang, namun juga sebagai tempat melakukan aktivitas, dan melewatkan waktu dalam kegiatan apapun.

Kedepannya , Egha menyatakan akan meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan Delution sebagai perusahaan konsultan perancangan arsitektur dan desain interior yang menawarkan keunggulan dan pengalaman berkesan bagi para klien.

“Kita menawarkan produk perencanaan, dengan pendekatan berbeda sehingga menghasilkan produk desain estetis dengan bentuk menarik. Setiap pengerjaan proyek kami lakukan dengan begitu detil,modern, tanpa meninggalkan kultur- kultur khas Indonesia,” ujar Egha.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI