Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengatakan mulai 2018, penyaluran subsidi sektor energi, terutama ukuran gas elpiji ukuran tiga kilogram, akan melalui Kartu Keluarga Sejahtera agar tepat sasaran.
"Alokasi anggaran tahun ini elpiji Rp20 triliun, kami khawatir kalau ini dilepas seperti begini, itu prediksi kami di akhir tahun ini saja bisa bengkak jadi Rp30 triliun. Kalau dibiarkan tahun depan jadi Rp40 triliun," kata Jonan di kantor Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
Jonan mengakui penyaluran subsidi untuk gas elpiji bukan hal mudah. Terbukti pengaturan subsidi dengan bentuk fisik tidak berjalan efisien.
"Kalau diatur fisiknya, gas kan bentuknya begitu aja. Terus dikontrol hanya masyarakat menengah bahwa yang berhak dikasih susah juga. Jadi lebih efisien dengan kartu ini. Kalau nggak punya kartu kan nggak bisa beli gas subsidi," katanya.
Itu sebabnya, penyaluran lewat Kartu Keluarga Sejahtera diyakini dapat mengurangi pembengkakan APBN.
"Karena ini negara kepulauan, sudah dicoba distribusi tertutup di Tarakan, Tarakan berhasil. Jadi kami mengusulkan ya udah dimasukkan di kartu saja, disamping mendukung upaya cashless dari BI," ujar Jonan.