Namun demikian, ia mengharapkan partisipasi aktif pemerintah daerah proaktif mengkonfirmasi data KPM bansos yang digelontorkan pemerintah. Khofifah melalui Sistem Informasi dan Konfirmasi Data (Siskada).
"Saya optimistis sistem ini mampu menjadikan bansos lebih tepat sasaran. Karenanya, apabila ditemukan basis data terpadu (BDT) tidak valid, maka pemda dapat mengkonfirmasi mana salahnya, mana penerima manfaat yang tidak eligible (memenuhi syarat-red)," imbuhnya.
Diungkapkan Khofifah, jika bantuan sosial diberikan tepat sasaran maka akan lebih signifikan terhadap penurunan kemiskinan dan rasio gini.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga turut menyaksikan proses pencairan bansos non tunai di agen bank BNI yang telah disiapkan di lapangan. Transaksi juga dilakukan di fasilitas BNI Layanan Gerak (BLG).
Baca Juga: Kemensos Sanggup Rehabilitasi 32.000 Pecandu Narkoba
BLG ini merupakan mobil layanan milik BNI yang dilengkapi dengan mesin ATM, terminal BNI Internet Banking, handset untuk menghubungi BNICall, serta didukung oleh customer service dan teller yang siap melayani aneka transaksi perbankan.
"Anak saya mau UAN, saya pakai uang ini untuk dia ikutan try out dan bimbingan belajar," ujar salah satu KPM kepada Khofifah.
Hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Walikota Bandung Ridwan Kamil.